Berita Surabaya
DPRD Surabaya Dukung Modernisasi RPH: Layanan Harus Diperluas
DPRD Surabaya mendukung proses modernisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Apa saja yang harus dilakukan?
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tidak hanya jasa pelayanan penyembelihan hewan, Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) juga memenuhi kebutuhan masyarakan dengan inovasi dalam hal pengolahan daging dan pengemasan.
Daging tak hanya dipotong, namun diolah menjadi slice, cincang, hingga cube. Juga berupa pentol dan abon.
“Ribuan pentol terbaik dalam kemasan dikirim ke Papua,” ujar Penanggung Jawab Usaha RPH Harianto, Kamis (23/6/2022).
Saat ini RPH terus mengembangkan usaha. Daging dijual dengan packaging yang sudah disterilisasi dan kualitas terjamin. Sejumlah tempat termasuk rumah sakit di Surabaya dan Gresik memercayakan stok daging pada RPH Surabaya untuk menu makanan pasien.
Harga daging dan olahan dari RPH Surabaya lebih murah dibanding di supermarket. Namun, sedikit lebih mahal dari pasar. Sebab, RPH membutuhkan proses yang lebih panjang untuk menghasilkan daging berkualitas yang terjaga kebersihannya.
Baca juga: DPRD Datangi RPH saat Ancaman PMK, AH Thony: Sapi Masuk Surabaya Harus Sertakan Surat Sehat
Disimpan pada cold storage yang bersuhu -20 celcius dan bisa mematikan bakteri.
Ke depan, keberadaan RPH harus lebih modern. Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony mendukung modernisasi RPH Surabaya. Saat mengecek kondisi, sarana prasarana, dan fasilitas RPH, semua terlihat masih manual. Belum mengikuti kebutuhan zaman.
Pemotongan masih manual. Setelah dipotong, hewan didorong pakai roda rel yang terpasang di ketinggian. Petugas mendorong hingga keluar. Bukan pakai mesin atau listrik. "RPH harus lebih maju," kata Thony.
Perlu dipikirkan mesin potong listrik, mesin olah, atau lainnya. Hal itu untuk meningkatkan jaminan mutu dan menambah keuntungan RPH. Harus diorientasi bisnis sebagai penyedia kebutuhan daging masyarakat.
Ada rencana RPH yang saat ini di Jl. Pegirian itu akan direlokasi ke Benowo. Thony mendukung agar RPH makin berkembang. Layanan harus diperluas.
Tidak hanya melayani pemotongan sapi, kerbau, dan hewan lainnya. Namun juga melayani jasa pemotongan ayam.
“Pemindahan harus disertai dengan pengembangan. Semoga ini diperhatikan oleh Pemkot. Jangan sampai RPH Surabaya hanya menjadi warisan masa lalu saja," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com