Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Harga Daging Ayam Terus Naik, Pedagang Pasar di Lamongan Sepi Pembeli

Harga daging ayam di pasar tradisional Lamongan merangkak tak terkendali.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Pedagang daging ayam di Pasar Rakyat Sukomulyo Lamongan. Naiknya harga daging ayam berdampak sepinya pembeli 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN  - Harga daging ayam di pasar tradisional Lamongan terus naik. Hal ini berdampak omzet penjualan daging ayam di tingkat pedagang juga turun drastis jika dibanding saat harga normal.

Menghadapi kondisi ini, pedagang daging ayam hanya bisa pasrah. Dan mengikuti hukum pasar.

Beda dengan harga telur, harganya kini mulai turun, dari sebelumnya Rp 29.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 27, 5 ribu per kilogram.

"Harga daging ayam naik terus, dan berakibat dagangan saya juga turun," kata salah seorang pedagang ayam di Pasar Sidoharjo Lamongan Mujayanah, kepada wartawan, Rabu (22/6/2022).

Jika di hari-hari hara  normal ia bisa menjual daging ayam 2 hingga 3 kuintal. Namun, sejak harga naik terus, paling banyak hanya bisa jual  1 kuintal daging ayam. "Masalahnya sepi pembeli," katanya.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Madiun Naik Drastis, Pedagang Keluhkan Omzet Harian yang Menurun

Saat ini, harga ayam potong naik dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu per kilogram. Untuk harga ayam hidup, naik hampir dua kali lipat dari semula Rp 38 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

 "Harga ayam kampung juga naik jadi Rp 100 ribu per kilogram," imbuhnya. 

Naiknya harga daging ayam potong atau ayam pedaging ini diakui oleh Disperindag Lamongan. Plt Kadisperindag Lamongan Muhammad Zamroni.

Ia mengakui adanya kenaikan harga ayam potong ini. Zamroni menyebut, kenaikan harga daging ayam ini karena terkerek harga pakan yang juga mengalami kenaikan.

Meski mengalami kenaikan, tambah Zamroni, stok daging ayam masih cukup aman dan lancar. 

"Saya kemarin tanya ke juragan ayam, harga ayam naik karena pengaruh harga pakan juga mahal, sehingga peternak kecil banyak yang berhenti," ungkap Zamroni.

Baca juga: Harga Telur di Tuban Tak Stabil, Diikuti Harga Ayam yang Merangkak Naik

Sementara itu, seorang peternak ayam petelur, Dwi Pratiwi saat ini harga telur turun Rp 1,500 per kilogram. Sebelumnya harga mencapai Rp 29 ribu per kilogram.

"Meski harga turun, namun tidak seberapa banyak. Peternak masih untung meski harga Rp 27, 5 ribu per kilogram, " katanya.

Dwi Pratiwi berharap harga telur tidak sampai turun ke harga dibawah Rp 20 ribu per kilogram.

"Kalau di bawah Rp 20 ribu per kilogram, peternak ya jombrot," kata Dwi Pratiwi. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved