Berita Madiun
Jelang Idul Adha, Pedagang Sapi di Pasar Hewan Madiun Keluhkan Sepi Pembeli: Sudah Siang Belum Laku
Jelang Hari Raya Idul Adha 2022 harga sapi di Pasar Hewan, Desa Bajulan, Caruban, Kabupaten Madiun justru anjlok, Jumat (24/6/2022).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Jelang Hari Raya Idul Adha 2022 harga sapi di Pasar Hewan, Desa Bajulan, Caruban, Kabupaten Madiun justru anjlok, Jumat (24/6/2022).
Penyebabnya adalah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Jawa Timur termasuk di Kabupaten Madiun.
Seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Caruban, Roziqi mengatakan permintaan sapi tahun ini sangat jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Turunnya 50 persen, orang-orang takut nanti kalau sesudah dibeli pas sampai rumah malah mati," kata Roziqi, Jumat (24/6/2022).
Roziqi mengatakan jika pada tahun lalu, jelang Idul Adha seperti saat ini Roziqi bisa menjual hingga 20 ekor per harinya.
Namun tahun ini ia hanya bisa menjual maksimal 10 ekor per hari.
Baca juga: PMK di Malang Barat Tak Terkendali, Banyak Peternak Panik Banting Harga, Rp10 Juta Dapat Tiga Sapi
"Karena permintaanya turun, harganya juga ikut turun. Kalau biasanya Rp 25 juta turun menjadi Rp 22 juta. Pokoknya rata-rata turun Rp 3-5 juta," jelasnya.
Senada dengan Roziqi, pedagang sapi lainnya, Sutrisno mengatakan permintaan sapi jelang Idul Adha tahun 2022 ini sangat jauh jika dibandingkan tahun lalu.
"Tidak ada peminat yang mau kurban karena ada PMK, semua menjadi takut beli," ucap Sutrisno.
Padahal saat ini harga sapi sudah lebih murah dibandingkan biasanya, rata-rata harga sapi turun hingga Rp 3 juta.
Baca juga: Diberi Ramuan Warisan Leluhur, Sapi di Probolingggo Sembuh dari PMK, Biaya Bahan Cuma Rp20 Ribu
"Biasanya kalau ke pasar saya bisa jual 2-3 ekor setiap hari. Tapi hari ini sudah siang belum laku sama sekali," jelas Sutrisno
Sutrisno sendiri berani menjamin bahwa sapi yang dibawanya sehat dan normal alias tidak cacat. Saat ini para pedagang tidak ada yang berani membawa sapi jika dalam keadaan tidak sehat.
"Tipsnya dikasih jamu jawa, kunir diparut sama gula merah lalu diminumkan 2-3 hari sekali, lalu dibersihkan kandangnya setiap hari," lanjutnya.
Menurut Sutrisno di Saradan memang ada sapi yang terpapar PMK namun tidak ada yang sampai mati.
"Kalau ada gejala tinggal panggil mantri saja, Insyaallah sembuh. Biar tambah cepat proses sembuhnya dikasih jamu. Jadi tidak usah khawatir beli sapi karena aman," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com