Berita Kabupaten Madiun
Mengoleksi Uang Sejak 1790, Warga Madiun Sebut Rupiah Tak Hanya Alat Transaksi: Punya Nilai Filosofi
Punya koleksi uang sejak keluaran tahun 1790, warga Madiun sebut rupiah tidak sekadar alat transaksi: Punya nilai filosofi.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kecintaan Roedy Santoso (54) terhadap rupiah membuatnya banyak mengoleksi uang dari setiap generasi.
Rasa cintanya tersebut sudah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) pada tahun 1987.
Saat itu, ayahnya memberi Roedy uang Rp 25 gambar Presiden Soekarno. Dengan seksama, ia mengamati gambar presiden pertama Republik Indonesia tersebut.
Roedy yang mengagumi sosok Soekarno seketika tertarik untuk menyimpan uang tersebut, apalagi Roedy melihat desain uang cetakan tahun 1960 itu sangat unik.
Berangkat dari hal itu, warga Dusun Maron, RT 3/RW 1, Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun tersebut berniat untuk mengoleksi uang dari setiap generasi.
Satu per satu ia mulai mencari dan menyimpan setiap pecahan atau jenis uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) hingga saat ini.
Setidaknya ia selalu menyimpan dua sampai tiga lembar atau koin di setiap pecahan yang keluar. Biasanya, Roedy akan memilih uang dengan nomor seri yang unik.
"Saya bingkai seperti album foto menggunakan plastik agar tetap awet dan lebih mudah dibaca. Saya rawat karena setiap uang punya nilai filosofi, sejarah dan nilai perjuangan pahlawan yang tinggi," kata Roedy, Sabtu (25/6/2022).
Saat ini, pria yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes) tersebut sudah mengoleksi 223 jenis uang. Dari jumlah tersebut, 150 di antaranya adalah uang kertas, lalu 83 lainya adalah uang logam atau koin.
Koleksi Roedy yang paling tua adalah uang koin tahun 1790, sedangkan uang kertas tertua adalah uang cetakan tahun 1929.
"Kalau yang paling baru saya punya uang kertas pecahan Rp 75 ribu, saya punya tiga lembar dan saya simpan di bingkai juga bersama uang yang lain," lanjut Roedy.
Sebagai numismatik, uang yang menjadi favoritnya adalah uang bergambar Presiden Soekarno atau ia menyebutnya seri Soekarno.
Alasannya adalah Roedy melihat Soekarno sebagai tokoh bangsa dan salah satu pahlawan yang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.
Lebih lanjut, Roedy mengatakan ia memperlakukan hal yang sama, baik itu uang lama maupun uang baru. Ia membungkusnya dengan plastik dan secara rutin membersihkannya.