Berita Kota Madiun
Arumi Terkesan dengan Kampung KB di Madiun, Ungkap Pentingnya Integrasi Data untuk Tekan Stunting
Arumi Bachsin terkesan dengan Kampung KB di Kota Madiun, tegaskan pentingnya integrasi data untuk menekan angka stunting.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, membuat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin terkesan.
Satu di antara yang membuat Arumi Bachsin kagum adalah terintegrasinya data di Kampung KB tersebut, baik data perkembangan ibu dan anak, maupun data lain yang berhubungan dengan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
"Digitalisasi seperti ini memang harus dimanfaatkan, karena bisa memudahkan (kepala daerah) untuk mengambil kebijakan yang strategis," ucap Arumi Bachsin, saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Kota Madiun, Rabu (29/6/2022).
"(Pendataan) Ini mudah-mudahan bukan hanya bisa dicontoh, tapi bahkan bisa dikembangkan maupun didukung ke depannya," lanjutnya.
Menurut istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak ini, pendataan yang terintegrasi juga bisa menjadi langkah yang jitu dalam menekan angka stunting di Jawa Timur.
Apalagi Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 empat kabupaten di Jawa Timur masih berada dalam kategori merah stunting, karena prevalensinya di atas 30 persen.
Keempat kabupaten tersebut adalah Bangkalan, Pamekasan, Bondowoso dan Lumajang.
"Kampung KB ini bisa menjadi langkah preventif yang luar biasa, karena setelah ada Kampung KB, tidak ada pernikahan anak, padahal sebelumnya di sini (Kelurahan Rejomulyo) pernah ada," ucap Arumi.
Lebih lanjut, dalam penanganan stunting di empat daerah yang masih berada di zona merah, akan terus dilakukan intervensi, mulai dari persiapan menikah, saat hamil, hingga intervensi gizi kepada anak dan mengawasi pola asuh orang tua kepada anak.
"Hal-hal yang mungkin menjadi penyebab faktor stunting kita coba hadapi sebelum terjadi stunting, dengan harapan angka stunting bisa menurun, bahkan anak-anak yang tadinya hampir masuk ke stunting bisa terselamatkan," jelas Arumi.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi menjamin semua program dari pemerintah pusat dan provinsi semaksimal mungkin diimplementasikan oleh Pemkot Madiun.
"Kegiatan yang sudah diperintahkan oleh pemerintah pusat dan provinsi sudah berjalan cukup baik, tidak hanya di Kelurahan Rejomulyo, tapi semua di Kota Madiun sudah seperti itu," ucap Maidi.
Salah satu buktinya adalah keberhasilan Pemkot Madiun dalam menekan angka stunting hingga berada di angka 12,4 persen.
Angka tersebut jauh di bawah stunting Jawa Timur yang masih berada di angka 23 persen maupun angka stunting nasional sebesar 24,4 persen.
Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut sangat menyambut baik jika ada pemerintah daerah lain yang ingin studi tiru ke Pemkot Madiun.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Madiun