Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Tangisan Peternak di Penjor Tulungagung, Banyak Sapi Perah Mati karena PMK

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengganas di wilayah Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, kabupaten Tulungagung. Banyak sapi perah yang meninggal

Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Ilustrasi sapi 

Meski harganya jauh dari harga pasaran, setidaknya bisa memberikan sedikit uang untuk peternak.

Oni juga mengeluhkan cepatnya PMK menular.

Ia mencontohkan, 13 ekor sapinya terserang PMK hanya berselang 3 hari sejak divaksin.

Dampaknya pun semakin membuat sakit pada sapi sulit dikendalikan.

"Sebelum vaksin kena PMK, disuntik mantri sekali langsung sembuh, tidak sampai kena kuku. Tapi ini per ekor dua kali suntik belum sembuh, bahkan merembet ke kaki," keluhnya.

Para peternak juga sulit mengakses pengobatan gratis.

Semua dilakukan lewat jasa mantri hewan dan berbayar.

Apalagi ada kenaikan harga obat-obatan di saat serangan PMK semakin meluas seperti saat ini.

"Misalnya obat penurun panas biasanya hanya Rp 750.000 per botol. Sekarang tembus Rp 2.000.000 per botol," ungkap Oni.

Ada sejumlah sapi yang bisa disembuhkan, namun produksi susu tidak bisa pulih seperti semula.

Sapi yang sembuh hanya bisa mencapai 50 persen dari produksi susu sebelum kena PMK.

Produksi susu bisa pulih jika induk sapi kembali bunting dan melahirkan.

Masalah timbul, karena sapi yang baru sembuh kondisinya kurus.

Perlu pemulihan fisik lebih dulu sebelum indukan sapi siap dikawinkan.

Oni memperkirakan, butuh satu tahun hingga sapi berproduksi secara normal kembali.

"Proses untuk pulih itu lama, bisa satu tahun lebih. Karena itu kami butuh perhatian dari pemerintah," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved