Berita Blitar
Mancing di Pantai, Warga Blitar Ini Bernasib Tragis saat Memasak Mie, Tak Sadar Bahaya di Depan Mata
Pemancing hanyut dihantam ombak pantai selatan Blitar. Hanya saja, yang agak beda dari kejadian serupa, musibah naas itu terjadi saat korban masak mie
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Ndaru Wijayanto
"Mereka duduk bertiga di atas batu itu sambil memancing. Memang, lokasinya pas karena lautnya dalam karena di bawah batu," ungkapnya.
Mungkin, karena sudah lama memancing atau sekitar lima jam, tepat pukul 17.00 WIB, korban mengaku perutnya mulai keroncongan.
Kebetulan, korban sudah menyiapkan segala keperluannya bila sewaktu-waktu kelaparan atau ingin membuat kopi. Di tasnya, dry bag, yang anti air itu, korban membawa peralatan.
Bukan hanya peralatan memancingnya namun juga membawa kompor kecil, dan pancil kecil buat memasak mie. Itu seperti perlengkapan orang yang sedang camping atau pendaki.
"Ia memasak mie, di atas batu karang itu, dengan menggunakan kompor kecil (yang biasa dipakai oleh para penjelajah alam). Di saat korban memasak mie, dua rekannya tetap memancing di dekatnya," ujarnya.
Namun, tidak disangka-sangka oleh mereka, bersamaan itu ombak besar datang dan menghantam batu yang diduduki itu.
Tak terkecuali, karena gelombang ombaknya tak seperti sebelumnya, mereka bertiga langsung basah kuyup.
Namun, entah apa yang terjadi, di saat kedua temannya berusaha melompat dari hempasan ombak yang membahasi tubuhnya itu, korban sudah tak terlihat di dekatnya.
Korban terseret gelombang ombak sehabis meenghantam batu karang, tempatnya memancing itu.
"Tahu temannya terseret ombak, mereka dengan cepat berusaha menyelamatkannya. Yakni, dengan melempar tasnya (dry bag yang bisa dipakai mirip seperti pelampung itu). Itu dilemparkan ke arah korban," paparnya.
Sebenarnya, lemparan mereka itu sudah tepat karena jatuhnya tas itu, di dekat korban. Saat itu, korban masih terlihat dengan kondisi masih berusaha bertahan meski terlihat muncul tenggelam karena digulung ombak.
Namun apesnya, korban tak berhasil meraihnya karena ombak kian kuat menggulungnya. Beberapa saat kemudian, korban sudah tak terlihat.
"Mie yang dimasak itu ya belum sempat dinikmati karena belum dicemplungkan ke panci. Katanya, airnya baru mendidih namun langsung dihantam ombak," ujarnya.
Karena tak bisa berbuat banyak untuk menolong korban, kedua temannya langsung berlari ke perkampungan, yang masih berjarak 1,5 km.
Akhirnya, malam itu warga bersama petugas Polsek Bakung datang. Namun, usaha petugas belum bisa maksimal karena masih menunggu tim SAR dan peralatan dari BPBD, seperti perahu karet
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com