Berita Blitar
Ratusan Sapi di Blitar Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, 112 Ekor Sudah Sembuh
Kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Kota Blitar saat ini mencapai 337 ekor sapi. Dari total kasus itu, sebanyak 112 ekor sapi sudah se
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Blitar saat ini mencapai 337 ekor sapi. Dari total kasus itu, sebanyak 112 ekor sapi sudah sembuh dari wabah PMK.
"Perkembangan kasus PMK di Kota Blitar, sampai saat ini ada 337 ekor sapi yang terinfeksi PMK. Sebanyak 112 ekor sapi sudah sembuh," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Rodiyah, Kamis (14/7/2022).
Rodiyah mengatakan sedang selebihnya sebanyak 225 ekor sapi masih proses penyembuhan dan dalam pemantauan dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar.
"Kami terus memantau proses penyembuhan sejumlah sapi yang masih terinfeksi PMK," ujarnya.
Dikatakannya, wabah PMK membuat animo masyarakat membeli daging sapi berkurang.
Padahal, menurutnya, daging sapi yang terinfeksi PMK masih aman dikonsumsi manusia.
Baca juga: Disperta Beri Tanggapan Soal 10 Ekor Sapi di Sampang Mati Pasca Disuntik Vaksin PMK
"Karena penyakit ini tidak menular ke manusia. Kami sudah sosialisasi kalau daging dan susu sapi yang terinfeksi PMK masih aman dikonsumsi ke masyarakat," katanya.
Di sisi lain, kata Rodiyah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar juga memperketat pemotongan hewan ternak di RPH untuk mencegah penularan wabah PMK.
Hewan ternak yang dipotong di RPH harus benar-benar dalam kondisi sehat.
"Kami lebih selektif lagi, karena di RPH juga ada tempat penampungan sapi sehat. Takutnya, kalau ada sapi sakit yang dipotong di RPH akan menularkan penyakit ke sapi lainnya," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com