Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J
Pakar Soroti Senjata Bharada E, Bukti Keganjilan Lain Kasus Brigadir J, Istri Irjen Sambo Diperiksa
Ternyata senjata yang digunakan Bharada E menembaki Brigadir J kini ungkap kejanggalan lainnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Senjata itu pun, kata Bambang, hanya digunakan ketika berjaga dalam tugasnya.
Lantas, Bambang turut mempertanyakan dari siapakah Bharada E mendapat Glock 17.
"Ini juga berkembang lagi Glock ini dari siapa dan fungsinya apa dalam diberikan kepada Bharada E ini," ujarnya.
Diketahui, hingga saat ini kepolisian belum menetapkan status hukum Bharada E terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Pasalnya, Bharada E disebut-sebut mendapat ancaman dari Brigadir J hingga melakukan aksi bela diri.
"Statusnya belum, karena posisinya ya siapa pun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022).
Seperti diketahui, Bharada E menggunakan pistol Glock 17 dengan magazine maksimal 17 peluru.
Saat pistol ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), peluru yang tersisa dalam magazine ada 12 buah.
Baca juga: Telepon Terakhir Brigadir J Diratapi Ibu, Mana Bapak Kesayangan, Sebut Anak Sejak Kecil Menderita
"Perlu kami jelaskan bahwa saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magazine maksimum 17 butir peluru."
"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magazine tersebut 12 peluru."
"Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau di tembakan," tutur KapolresMetro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022).

Masih terdapat banyak kejanggalan yang tersisa seiring pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam insiden di rumah Kadiv Propam tersebut.
Juru bicara Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Rully Novian, mengungkapkan Bharada E telah memberikan sejumlah informasi terkait penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Rully mengatakan, informasi itu didapatkan dari hasil pemeriksaan awal terhadap Bharada E pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
“Untuk hasil wawancara awal, tentu kami memperoleh beberapa informasi yang berhubungan dengan rangkaian peristiwa. Itu memang kami peroleh dari Bharada E," ungkapnya dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (19/7/2022).