Berita Viral
Tangis Histeris Wanita Batal Nikah H-3 Akad, Calon Suami Alasan Tidak Boleh Cuti, 'Saya Paksa Kuat'
Kisah wanita batal nikah h-3 akad nikah, viral di TikTok. Padahal tenda pernikahan sudah diririkan, calon suami alasan: tidak boleh cuti.
"Saat itu saya sedang packing baru karena akan berangkat dari Terminal Bersepadu Selatan ke Kedah pada 21 Juli pagi. Selesai berkemas, saya ke Shah Alam untuk bertemu calon suami dari Hulu Langat. Saya rasa akan lebih enak membicarakan hal ini bila bertemu langsung," tutur Nur Ain.
Sayang, usaha Nur Ain sia-sia dan hanya luka yang ia dapatkan.
"Pukul 3 pagi saya tiba di Shah Alam menunggu dia selesai kerja pukul 5 pagi. Saya bujuk dia untuk pulang ke Kedah bersama-sama, saya tarik tangan dia tapi dia tetap mengatakan tidak bisa karena harus kerja," ujar Nur Ain.
"Saya tanya mengapa tidak ambil cuti, dia bilang tidak boleh," lanjutnya.
Baca juga: VIRAL Gadis Kejang Ditanya Kapan Nikah?, Kini Idap Penyakit Serius, Dokter Kuak Cara Mengobatinya
Menurut Nur Ain, pria yang dikenalnya sejak bulan Maret tahun ini tidak menunjukkan perubahan sikap yang aneh sebelum membatalkan pernikahan.
"Tidak pernah ada keraguan. Dia baik dan pendiam orangnya," ujar gadis berusia 22 tahun ini.
Dikarenakan pernikahannya batal, Nur Ain harus menerima sejumlah kerugian.
Apalagi tendaa pernikahan sudah didirikan.
Sederet perlengkapan untuk pernikahan seperti makanan, baju pengantin, hantaran, hingga souvenir untuk tamu hangus.
Sedangkan untuk pembayaran MUA dan fotografer bisa dikembalikan kecuali uang muka.
"Menurut saya, kalau tidak ingin meneruskan pernikahan, beritahu lah dari awal. Telepon orangtua, katakan kalau memang tidak bisa diteruskan. Sakit di awal tidak akan sesakit kalau semua persiapan sudah lengkap," pilu Nur Ain.
Baca juga: VIRAL Jeje Slebew Ngamuk di Citayam Fashion Week, Nanti Foto Tapi Minggir Dulu!, Kini Minta Maaf
Baca juga: Arti Kata Slebew Viral Gegara Jeje Citayam Fashion Week, Ada Arti Bahasa Gaul Shes 10 & Sasimo
Masih bersedih dengan apa yang menimpanya, Nur Ain memilih untuk ikhlas dan mencoba kuat menghadapi ujian ini.
"Saya merasa kalau saya teruskan bersedih untuk orang yang tidak penting adalah hal yang sia-sia, saya paksa diri saya untuk kuat," ujar Nur Ain.
Sulit membayangkan bagaimana Nur Ain menjalani detik demi detik yang seharusnya menjadi hari bahagianya.

Kini Nur Ain hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga di kampung halamannya di Sungai Petani, Kedah.