Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J
Kesaksian Penggali Kubur soal Kondisi Jenazah Brigadir J Sebelum Autopsi Ulang, Peti Dibuka Setengah
Penggali kubur Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat juga mengungkap kesaksian dan harapannya. Bagaimana kondisi jasad?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Dia juga menyampaikan harapan terhadap proses autopsi ini.
"Semoga terungkap semua apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya.
Dia dan rekan-rekannya dari Pemuda Batak Bersatu sudah sepekan ini mendirikan posko di sana.
Mereka berjaga siang dan malam untuk memastikan tidak ada yang mengganggu makam itu.
Baca juga: Perubahan Sikap Vera Usai Pemakaman Brigadir J, Tahu Makna Pesan Terakhir Naik ke Atas Dihabisi?
Sementara itu, dokter forensik yang mengotopsi jenazah Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat, Erni Situmorang, menyebutkan proses pemeriksaan butuh waktu lebih lama dari biasanya.
Pasalnya, jenazah Brigadir J sudah diberikan formalin.
"Proses otopsi butuh waktu 3-4 jam, karena jenazah sebelumnya sudah diberi formalin," kata Erni, usai memeriksa perlengkapan otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Selasa (26/7/2022), TribunJatim.com melansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan pengumuman hasil otopsi belum sepenuhnya bisa diumumkan pada hari yang sama.
Diperkirakan 70 persen hasil diketahui setelah proses otopsi selesai.
"Mungkin lebih lama dari biasanya. Biasanya 2 jam. Ini bisa 3-4 jam karena sudah diformalin. Kita harus membersihkan dulu karena kalau terhisap bisa kanker paru-paru," kata Erni.
Baca juga: Calon Istri Akhirnya Beber Curhat Brigadir J, Masih Chat 17 Menit Jelang Tewas, 8 Tahun Tunggu Nikah
Sedangkan dokter forensik Baety Adhayati mengatakan, hasil otopsi ulang bergantung kepada kondisi jenazah.
Jaringan lunak karena proses pembusukan, kata Baety, mungkin saja luka-luka yang terdapat pada jaringan lunak tidak dapat ditemukan lagi.
"Tapi semua bergantung pada kondisi jenazah, lingkungan dan kondisi tertentu bisa saja masih bisa kita temukan," kata Baety.
Tim pemeriksa kedua ini, kata Baety, akan bekerja cermat dan teliti untuk menelaah hasil otopsi pertama maupun otopsi kedua.
Jasad Brigadir Yosua Hutabarat akan dibawa ke RSUD Sungai Bahar, untuk dilakukan autopsi ulang oleh 10 dokter forensik yang terdiri dari tiga dokter dari Polri dan tujuh orang dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.
Berita Brigadir J lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com