Berita Lamongan
Dua Tahun Lesu Dihantam Pandemi, Kampung Bonsai di Wanar Lamongan Kini Banjir Pesanan
Kabupaten Lamongan memiliki beragam potensi. Tiga setengah kilometer dari jalan raya nasional Pucuk ke selatan ada satu desa yang hampir 80 persen pun
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kabupaten Lamongan memiliki beragam potensi. Tiga setengah kilometer dari jalan raya nasional Pucuk ke selatan ada satu desa yang hampir 80 persen punya usaha jual Bonsai dan jasa pembuatan taman.
Namanya, Kampung Bonsai di Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Mulai masuk jalan desa sudah bisa dinikmati hamparan luas pembibitan dan tanaman bonsai dengan beragam jenis tanamannya.
Saat pandemi Covid-19 mereka merasakan dampak sepinya order, baik pembuatan taman maupun tanaman untuk taman, termasuk bonsai.
Kini, seiring meredanya virus Covid-19, usaha mereka mulai bergeliat. Kini kampung yang delapan puluh persen warganya menjadi perajin bonsai Ini menjadi penopang perekonomian desa.
Warga Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, sejak puluhan tahun dikenal sebagai masyarakat pengrajin bonsai. Desa inipun berjuluk kampung bonsai lantaran mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin bonsai dan tanaman hias.
Baca juga: Cabut Tanaman Bonsai dari Pot, Pria di Probolinggo Jadi Sasaran Amukan Warga
Jika masuk ke desa ini, mata akan dimanjakan dengan berbagai jenis bonsai dengan berbagai karakter dan ukuran.
Mulai dari jenis serut, dollar, star jasmine, putri salju, anting putri, randu, iprik, pule, dan beragam jenis lainnya.
Selama dua tahun pandemi Covid 19, peminat bonsai lesu dan para perajin hanya bisa merawat bonsainya dengan minim transaksi jual beli.
Namun mereka tak patah semangat dan tetap optimis perekonomian akan kembali pulih. Benar, warga Wanar kini kembali bangkit dari keterpurukan sepinya order.
Kesabaran tersebut kini mulai berbuah manis dan mulai dirasakan. Order sudah mulai berdatangan baik dari lokal Lamongan hingga dari luar pulau.
Baca juga: Intip Bonsai Senilai Rp 1,5 Miliar yang Jadi Juara, Pemilik Bisa Beli Mobil dengan Bertanam Bonsai
Muhammad Abdul Ghofur, salah seorang perajin bonsai di Desa Wanar yang sudah menekuni profesinya sejak tahun 2008 mengungkapkan, kini bonsai jenis dolar, pohon pule dan jasmine yang Sedang banyak peminat setelah sebelumnya sepi.
"Saat pandemi penjualan sedikit sekali. Tapi sekarang Alhamdulillah mulai banyak. Kalau kondisi semakin membaik ya akan kembali seperti dulu lagi," Kata Ghofur, Rabu (3/8/2022).
Orderan datang dari beberapa daerah termasuk luar Pulau jawa, seperti Surabaya, Bogor, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar.
Harga jual bonsai beragam dan bisa dibilang harganya fantastis, dari Rp 2, juta sampai tertinggi Rp 60 juta per pohon bonsai.