Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kya-Kya Bakal Dilaunching Lagi, Ada Wisata Kuliner Malam, Ingin Kembalikan Kejayaan Masa Lalu

Kya-kya bakal dilaunching kembali. Pemkot Surabaya ingin kembalikan kejaayaan masa lalu.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Habiburrahman
Suasana Kya-Kya saat Festival Rujak Uleg Mei lalu. Kawasan ini akan kembali dihidupkan Pemkot Surabaya sebagai destinasi wisata kuliner khas Pecinan 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu lagi objek wisata malam akan diluncurkan Pemkot Surabaya pada Agustus ini. Rencananya, Pemkot akan "membuka kembali" wisata pecinan di Jalan Kembang Jepun, Kecamatan Pabean.

Kawasan yang selama ini dikenal sebagai Kya-Kya tersebut akan dibuka kembali pada malam hari. Dengan konsep baru, kawasan ini diharapkan bisa menjadi salah satu jujugan wisata warga Kota Pahlawan.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya telah mempercantik kawasan ini. "Bulan ini, kami siapkan (membuka) Kya-Kya," kata Kepala Disbudporapar Surabaya, Wiwiek Widayati di Surabaya, Selasa (9/8/2022).

Pertama, kawasan Kya-Kya sebagai tempat wisata kuliner akan dibuka pada malam hari.

"Kalau siang kan biasa menjadi salah satu pusat bisnis ya. Nah, baru pada malam harinya kami buat untuk wisata," kata Wiwiek.

Sebagai sentra wisata kuliner, ada berbagai kuliner khas Pecinan yang bisa dinikmati pengunjung. "Ini seperti dulu ya, ada berbagai makanan Pecinan yang bisa dicicipi," kata mantan Kepala Dinas Perdagangan Surabaya ini.

Semangat ini seakan ingin kembali menghidupkan kejayaan Kya-Kya di tempo dulu. Di sekitar tahun 2003, kawasan ini memang sempat menjadi wisata pecinan yang ramai ketika malam hari.

Baca juga: Lewat Festival Rujak Uleg, Cak Eri Ingin Hidupkan Lagi Kya-kya Jadi Tempat Wisata Kuliner Surabaya

Saban malam ramai, ratusan pedagang menjajakan makanan khas Tionghoa di sepanjang kawasan ini. Ratusan meja pun berjajar siap menyambut kehadiran pengunjung yang tak khayal bagai surga bagi warga pecinta wisata kuliner.

Selain konsep wisata kuliner, kawasan Kya-Kya juga akan terintegrasi dengan sejumlah obyek wisata "kampung kuno" di sekitarnya. "Ini yang membedakan dengan konsep sebelumnya," kata Wiwiek.

Wiwiek menerangkan, ada sejumlah bangunan ikonik di sekitar Kya-Kya yang bisa menjadi lokasi penunjang. Di antaranya, tiga rumah abu di sepanjang Jalan Karet: Rumah Abu Han, Rumah Abu The, dan Rumah Abu Tjoa.

"Kami optimalkan di Jalan Karet dengan perubahan yang luar biasa. Di antaranya, pengecatan dan hiasan mural yang tentu bisa menjadi lokasi foto-foto," kata Wiwiek.

Konsep baru berikutnya, wisatawan juga akan disuguhi pertunjukan khas kesenian Pecinan di kawasan Kya-Kya. Yakni, barongsai dan Liang-Liong. "Juga ada peragaan alat musik khas Tionghoa," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melibatkan masyarakat sekitar untuk menunjang ekonomi. Di antaranya, para UMKM kuliner, tukang becak wisata, hingga sejumlah pengerajin buah tangan.

"Konsep kami bukan top down, namun kami berdayakan masyarakat sekitar. Misalnya, nanti akan ada becak yang siap mengantarkan wisatawan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved