Pembunuhan Brigadir J
Terbongkar Sudah Putri Candrawathi Punya Gejala Masalah Kesehatan Jiwa, Sikap Istri Sambo Janggal?
Menurut hasil pemeriksaan medis, Putri Candrawathi disebut memiliki tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa. Sikap istri Ferdy Sambo disebut janggal.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Terungkap bahwa penolakan itu didasarkan pada alasan bahwa tidak ada temuan dugaan tindak pidana pencabulan, sebagaimana penyidikan perkara dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi dengan terlapor Brigadir J yang juga telah dihentikan oleh pihak Bareskrim Polri. (Istimewa)
Kejanggalan tersebut salah satunya adalah ada dua permohonan kepada LPSK yang berkaitan dengan dua laporan polisi bernomor sama namun bertanggal berbeda.
Menurut Hasto Atmojo Suroyo, kejanggalan itu makin menguat seusai LPSK mencoba berkomunikasi dengan Putri Candrawathi namun tak bisa mendapat keterangan apa pun.
"Kami juga ragu-ragu apakah Ibu P ini sebenarnya berniat mengajukan permohonan kepada LPSK atau Ibu P ini sebenarnya tidak tahu menahu tentang permohonan," papar Hasto Atmojo Suroyo.
"Tetapi ada desakan dan pihak lain untuk mengajukan permohonan perlindungan LPSK."
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto belakangan ramai disorot karena pernyataannya di awal kasus Brigadir J.
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Brigadir J, Semua Mata Tertuju ke Irjen Ferdy Sambo, Sopir dan Ajudan Istri Ditahan

Tidak ada temuan dugaan tindak pidana pencabulan, sebagaimana penyidikan perkara dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi dengan terlapor Brigadir J yang juga telah dihentikan oleh pihak Bareskrim Polri. (Istimewa)
Benny Mamoto diketahui pernah menyebutkan bahwa tidak ada yang janggal dalam kasus penembakan Brigadir J.
Kekinian, Benny Mamoto meminta maaf atas kegaduhan yang timbul imbas sikap Kompolnas terkait kasus Brigadir J.
Benny Mamoto menegaskan, bahwa ia tak pernah berniat untuk membohongi publik.
"Saya tidak punya niat membohongi publik, sekali lagi, saya tidak punya niat membohongi publik. Berbeda dengan saya punya niat membohongi publik, berarti saya bekerjasama," terang Benny Mamoto dalam acara "Rosi" yang ditayangkan Kompas TV pada Kamis (11/8/2022).
"Tetapi dengan kegaduhan ini, tidak ada salahnya untuk saya minta maaf dengan kegaduhan ini, meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan."
Baca juga: Isi Surat Ferdy Sambo ke Sejawat Polri dan Masyarakat, Akui Rencanakan Bunuh Brigadir J: Tidak Jujur
Lebih lanjut, Benny Mamoto mengaku turut menjadi korban dari skenario rekayasa yang disusun terkait kematian Brigadir J.
Menurut Benny Mamoto, dirinya hanya bisa berpatokan pada rilis yang disampaikan Polres Metro Jaksel kala mengutarakan sikap Kompolnas kala itu.
"Saya ketika dimintai tanggapan oleh media tentunya harus merujuk pada sumber resmi. Tidak lewat medsos, tidak lewat hoaks, sumber resminya dari Polri, Itu lah yang saya ambil," tegasnya.