Berita Entertainment
Drama Sambo Nangis Sesenggukan Teraniaya, Najwa Berapi-api Bahas Kasus Brigadir J: Membohongi Kita
Irjen Ferdy Sambo memanggil Kompolnas untuk melancarkan skenario dramanya, menangis ngaku teraniaya. Najwa Shihab berapi-api membahas kasus Brigadir J
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Dalam rangka merayakan HUT RI ke-77, Najwa Shihab bersama Jovial Da Lopez dan Andovi Da Lopez melakukan diskusi, saling tukar pikiran mengenai hal-hal yang belakangan tengah ramai menjadi perbincangan publik.
Salah satunya yang menarik adalah saat Najwa Shihab ikut menyoroti kasus kematian tragis Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang dibunuh oleh pemimpinnya sendiri, Irjen Ferdy Sambo.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Najwa Shihab mengaku miris dan tak menyangka petinggi Polri tega melakukan hal sekeji itu.
Ia tak bisa membayangkan dan menebak apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran Irjen Ferdy Sambo sampai dengan entengnya menghilangkan nyawa seseorang.
"Kebayang nggak sih kalau polisinya polisi aja merekayasa kasus sedemikian rupa. Ini kan polisinya polisi lho, dan dia melakukan kekerasan, merencanakan pembunuhan terhadap anak buahnya yang sudah dua setengah tahun berada di lingkaran terdekatnya," kata Najwa Shihab, Rabu (17/8/2022).
Baca juga: Kondisi Putri Candrawathi Murung Usai Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Tes Asesmen Tak Dilanjutkan?

Yang lebih membuatnya sampai tak bisa berkata-kata adalah karena ada 31 aparat kepolisian lainnya yang juga terlibat dalam kasus pembunuhan berencama ini.
"Polisi juga dan kemudian beramai-ramai menutupi kasus ini, 31 orang lho sejauh ini. 31 aparat penegak hukum yang sekarang diperiksa kode etik, kemungkinan kena pidana karena ramai-ramai membohongi kita untuk menutupi kejahatan," lanjutnya.
Melihat kasus ini, Najwa Shihab jadi teringat dengan banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.
Dari tahun 2020-2022, Najwa Shihab menyebut angka kasus kekerasan yang melibatkan pihak kepolisian mencapai 1.300 dan 72 orang meninggal dunia.
"Jadi sesungguhnya nih, kekerasan yang terjadi pada Brigadir J ini itu tuh hanya puncak gunung es tentang kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum kita," terang Najwa Shihab.
Baca juga: Tak Berkutik, Dirly Idol Dicecar Habis Najwa Shihab Soal Politik, Jawabannya Buat 1 Indonesia Ngakak

Najwa Shihab lantas mempertanyakan apakah masyarakat Indonesia sudah merdeka dari rasa takut dan cemas, dari kekhawatiran direkayasa oleh polisi yang seharusnya melindungi mereka semua.
Ia menyebut jika tagline presisi yang dibuat oleh kepolisian tidak sesuai dengan kinerja mereka.
"Tagline-nya aja sampai kebalik-balik. Mohon maaf nih pak polisi, saking karena nggak sesuainya gitu," ujarnya berapi-api.
Setelah mengutarakan pendapatnya, Najwa Shihab tampak lega.
Jovial Da Lopez dan Andovi Da Lopez yang melihat sikap Najwa Shihab pun sampai ikut terbawa suasana.
Mahfud MD Sebut Skenario Irjen Ferdy Sambo Nangis Sesenggukan Ngaku Teraniaya
Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD diundang dalam podcast Deddy Corbuzier untuk bercerita soal kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Yosua yang diperintahkan oleh Irjen Ferdy Sambo sendiri.
Dalam video yang diunggah kanal Youtube Deddy Corbuzier pada Jumat (12/8/2022), Mahfud MD bongkar-bongkaran soal tindakan Irjen Ferdy Sambo beserta segala skenario dramanya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Ibarat bisul sudah keluar, ini tinggal selanjutnya saja, kalau teknis hukumya saya kira tidak masalah karena sudah diumumkan tersangka, dan ketika jenderal sudah jadi tersangka tidak main-main, buktinya juga sudah kuat," ujar Mahfud MD.
Dia mengatakan bahwa pada awal skenario, Sambo berusaha membuat jebakan psikologis.
"Yang kemarin kita berdebat-debat kan soal tembak-menembak ya, itu bukan main tuh pra-kondisinya sebelum skenario itu dimunculkan. Tidak banyak yang tahu misalnya bahwa sudah ada jebakan psikologis kepada orang-orang tertentu untuk mendukung bahwa itu tembak menembak, siapa itu? Satu Kompolnas,¨ ujar Mahfud di depan Deddy Corbuzier.
Baca juga: Nasib Akhir Ferdy Sambo, Bakal Dipecat Tidak Hormat dari Polri? Justice for Joshua Kini Disuarakan

Mahfud MD lalu mengatakan bahwa Irjen Ferdy Sambo bahkan memanggil Kompolnas untuk melancarkan skenario dramanya, dia menangis ngaku teraniaya.
"Kompolnas itu dipanggil oleh Pak Sambo, diundang ke kantornya. Hanya untuk nangis di depan kompolnas. (sambil menangis) 'saya teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia',¨ ungkap Mahfud MD.
"Apa yang terjadi? ´Saya dihina saya didzalimi´ sambil nangis-nangis gitu aja,¨ lanjutnya.
Di depan Deddy Corbuzier, Mahfud MD kembali blak-blakan soal trik Irjen Ferdy Sambo untuk mengelabuhi pengkondisian psikologis seolah-olah dirinya didzalimi dan istrinya dilecehkan, dia kembali memanggil Kompolnas hanya untuk melakukan hal yang sama.
"Yang dari Kompolnas Mbak Poengky pulang, gak ngerti apa-apa trs Kompolnas kembali dipanggil, nangis-nangis lagi ceritanya sama," kata Mahfud menirukan perkataan Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Akhirnya Polri Respons Isu Konsorsium 303 Judi Online yang Diduga Menyeret Nama Irjen Ferdy Sambo

“Artinya apa, memang Ada suatu pengkondisian untuk mengatakan oh itu dizolimi. istrinya dilecehkan, kan gitu kan kondisi. Masih ada beberapa anggota DPR juga yang digitukan, tapi saya telpon gak diangkat,” sambungnya.
Mahfud MD memberikan komentar soal scenario Irjen Ferdy Sambo yang dinilai sebagai jebakan psikologis.
Pasalnya, jarang seorang jenderal nangis-nangis mengaku teraniaya, sehingga membuat banyak pihak percaya.
"Yang tidak terpaksa tapi percaya itu yang dipanggil hari pertama, jadi perspektifnya ketika memeriksa (percaya) didzalimi karena ketemu orang nangis, kan gakpernah ada jenderal nangis, nah ini jenderal nangis kan beneran,¨ pungkasnya.
Berita lain terkait Najwa Shihab
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di GoogleNews TribunJatim.com