Biaya Pakan Tembus Rp 476.000, Harga Telur Ayam di Lumajang Ikut Naik, Tapi Pembeli Turun Drastis

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN- Sudah sekitar seminggu terakhir harga telur ayam ras di Kabupaten Lumajang tembus Rp 31.000 per kilogram.

Kenaikan ini kini mulai diributkan di kalangan peternak. Pasalnya, kenaikan harga merupakan imbas dari lonjakan harga pakan ayam.

Suparman salah seorang peternak ayam petelur di Desa Karangsari, Kecamatan Lumajang, mengeluhkan hal ini.

Dia mengaku kini hanya bisa mengambil keuntungan tipis karena harga pakan ayam jenis konsentrat sekarung kini mencapai Rp 476.000 per sak. Padahal sebelumnya hanya Rp 420 ribu per sak. 

Apalagi ditambah dengan kenaikan harga jagung, yang menjadi campuran pakan ternak hingga 50 persen.

Harga jagung yang sebelumnya hanya mencapai harga Rp 3.600 per kilogram, kini menyentuh harga Rp 5.900 per kilogram. "Jadi untungnya sangat tipis," keluh Suparman.

Pengakuan serupa diungkap oleh Rudi, peternak ayam asal Kecamatan Kunir. Dampak dari harga telur naik kini konsumennya menurun drastis.

Pedagang-pedagang telur langganannya kini mengurangi kuantiti kulakan. Sebab, pedangang khawatir telur tidak laku karena harganya sudah mendekati harga daging ayam.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Rudi berharap pemerintah melalui Disperindag Lumajang memberikan solusi. Terutama mengendalikan kembali harga pakan supaya harga telur kembali stabil.

"Akar masalahnya kan di pakan. Kalau sudah turun ya otomatis harga telur ikut turun juga," pungkasnya.