Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Jatim Masih Nihil Kasus Cacar Monyet, Pemkot Surabaya Tetap Siapkan Ruang Perawatan Khusus

Pemkot Surabaya memastikan hingga saat ini virus cacar monyet (Monkeypox) belum masuk Kota Pahlawan. Sekalipun, Pemkot telah melakukan sejumlah langka

TribunJatim.com/ Yusron Naufal Putra
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat bertemu Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Senin (18/7/2022) sore 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya memastikan hingga saat ini virus cacar monyet (Monkeypox) belum masuk Kota Pahlawan. Sekalipun, Pemkot telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. 

"Informasi hingga saat ini kan baru ada satu di Jakarta. Kata Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), Jatim juga masih zero," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu (24/8/2022). 

Sekalipun, pihaknya tetap mewanti masyarakat agar tetap menjaga kesehatan. Wali Kota menjelaskan, walaupun penularannya berbeda dibanding kasus Covid-19, namun tetap perlu kerja sama dalam antisipasi kasus ini. 

"Kami berharap kepada warga Surabaya untuk hati-hati. Namun jangan sampai takut berlebihan. Cacar monyet terjadi karena kontak erat," lanjut Mas Eri.

Wali kota mengutip arahan pemerintah pusat terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyakit ini.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, Dinkes Kota Malang Ajak Warga Disiplin Protokol Kesehatan

"Sekalipun (virus belum masuk Surabaya), bukan berarti sombong. Mari menjaga protokol kesehatan, sebab yang bisa menjaga diri kita sendiri," katanya.

Termasuk, dengan terus memantau warga pendatang khususnya yang dari luar negeri. "Sambil berdoa berzikir, agar Surabaya dijauhkan dari balak penyakit, karena kekuatan kita juga ada pada doa," katanya. 

Pun apabila kasus ditemukan, Pemkot telah menyiapkan instalasi perawatan. Nantinya, perawatan akan dilakukan sesuai protokol penanganan virus ini. 

"Kami juga siapkan isolasi. Sudah ada tempat isolasi di beberapa RS. Kami juga koordinasi dengan provinsi," kata Mas Eri. 

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah mengonfirmasi penemuan satu kasus cacar monyet atau monkeypox pada Sabtu (20/8/2022).

Penemuan kasus monkeypox tersebut dialami oleh seorang pria berusia 27 tahun yang berasal dari Jakarta. 

Dilansir laman b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Virus ini ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Gejala cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar selama 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Terkait pencegahannya, masyarakat bisa menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi). Juga, menghindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

Memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Lalu menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi. Serta, memasak daging dengan benar dan matang. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved