Pembunuhan Brigadir J
Sudah Bunuh Brigadir J, Ferdy Sambo Masih Bisa Tersenyum Saat Lakukan Rekonstruksi, Ini Kata Pakar
Ferdy Sambo tampak tenang dan tersenyum tipis seraya menunggu giliran untuk melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Ini kata pakar.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Ferdy Sambo menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J yang digelar Polri pada hari Selasa (30/8/2022).
Rekonstruksi itu digelar di rumah pribadi Ferdy Sambo yang terletak di daerah Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rekonstruksi tersebut dihadiri langsung oleh para tersangka, diantaranya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Ferdy Sambo sendiri hadir di lokasi dengan mengenakan baju tahanan oranye dengan nomor 052.
Terlihat kedua tangannya diborgol menggunakan kabel ties.
Baca juga: Sosok Polwan Nangis Tertunduk Lesu di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Nama AKP Rita Yuliana Disorot

Momen rekonstruksi ini ditayangkan di berbagai stasiun televisi dan kanal YouTube.
Menariknya, Ferdy Sambo tampak tenang dan tersenyum tipis seraya menunggu giliran untuk melakukan rekonstruksi.
Ia didampingi kuasa hukumnya.
Sikap santai Ferdy Sambo mantan Kadiv Propam itu tak ayal membuat masyarakat geleng-geleng kepala.
Mereka tidak habis pikir melihat Ferdy Sambo yang masih bisa tersenyum padahal baru saja melakukan satu kejahatan.
Baca juga: Putri Candrawathi Akui Diperintah Sambo Sebut Pelecehan, Rekonstruksi Digelar di Rumdin dan Pribadi

Bukan hanya masyarakat, hal ini pun menarik perhatian seorang ahli pembaca wajah ternama, Jean Haner.
Jean Haner mengungkapkan senyum simpul yang ditunjukkan Ferdy Sambo adalah tipe senyuman yang paling umum dan menggambarkan berbagai macam emosi.
Senyuman di mana kedua bibir menutup rapat dan membentuk garis lurus di wajah, menyiratkan rasa malu atau ketakutan.
Hanya otot mulut yang bergerak ketika orang memberikan senyum ini. Itu berarti, senyum Ferdy Sambo tak ada ketulusan di dalamnya.
Bisa diibaratkan tersenyum hanya karena sebuah keharusan.
Baca juga: Ferdy Sambo Tak Menangis di Sidang Kode Etik? Kontras dengan 15 Saksi Kasus Brigadir J, Menyesal
