Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Keracunan Makanan, Banyak Guru SD Swasta di Malang Ini Tak Masuk Kerja, Sekolah Diliburkan Seminggu

Belasan orang dari SD swasta di Kota Malang alami keracunan. Diduga, mereka keracunan setelah mengonsumsi makanan yang didapat dari sebuah acara.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Gedung sekolah SD swasta di Kota Malang yang sejumlah gurunya keracunan makanan usai hadiri acara perpisahan. Akibatnya sekolah diliburkan selama seminggu 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Belasan orang dari SD swasta di Kota Malang alami keracunan. Diduga, mereka keracunan setelah mengonsumsi makanan yang didapat dari sebuah acara.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian itu dialami oleh belasan orang yang juga termasuk para guru SD swasta yang terletak di Jalan Sudimoro Kelurahan Mojolangu dan di Jalan Simpang KH Yusuf Kelurahan Tasikmadu.

Diketahui, kedua SD swasta itu masuk ke dalam wilayah Kecamatan Lowokwaru dan berada dalam naungan yayasan yang sama.

Seorang warga sekitar yang tinggal di Jalan Sudimoro dekat dengan salah satu SD swasta itu, Yati (50) membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengaku, mendapat kabar itu dari salah satu murid yang bersekolah.

"Pada Jumat (2/9/2022) pagi, anak itu berangkat sekolah sendirian. Terus saya tanya, kok tumben berangkat sendiri. Anak itu ngomong, kalau ibunya sakit," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Muntah-muntah Pulang dari Acara Sunatan, Puluhan Warga di Bojonegoro Keracunan Massal, Makanan Diuji

Usai jam sekolah berakhir, ada salah satu wali murid yang mendatangi dirinya. Dan wali murid itu bercerita, banyak guru-guru yang sakit dan tidak masuk kerja.

Setelah itu, Yati mencari informasi dengan menghubungi salah satu guru. Dan guru tersebut mengatakan, banyak guru yang tidak masuk karena mengalami keracunan makanan.

"Dengan adanya kejadian itu, sekolahnya diliburkan selama seminggu. Terhitung mulai Senin ini sampai dengan Jumat, informasinya seperti itu," tanbahnya.

Dirinya mengaku tidak tahu pasti, kenapa para guru tersebut mengalami keracunan makanan.

"Namun informasi dari salah satu guru yang saya hubungi, mereka keracunan setelah mengonsumsi makanan dari sebuah acara. Jadi, ada salah seorang alumni SD mau berangkat sekolah ke luar negeri,"

"Kemudian, alumni itu mengundang para guru untuk acara perpisahan pada Kamis (1/9/2022). Setelah mengonsumsi makanan dari acara itu, mereka mengalami keracunan," bebernya.

Dirinya mengaku tidak tahu secara pasti, jumlah orang yang mengalami keracunan tersebut.

"Infonya ada 11 orang yang keracunan dan masih dirawat di rumah sakit. Dari 11 orang itu, sebagian besar adalah guru dan beberapa diantaranya adalah wali murid," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengungkapkan, kejadian itu masih didalami oleh Unit Reskrim Polsek Lowokwaru.

"Kami baru diberitahu oleh salah satu wali murid pada Senin (5/9/2022) ini. Melalui Bhabinkamtibmas, kami sudah melakukan jemput bola untuk mendatangi pihak-pihak terkait," terangnya.

Anton juga mengatakan, bahwa Unit Reskrim Polsek Lowokwaru sudah melakukan penyelidikan, dengan mendatangi katering penyedia makanan di acara itu.

Dari hasil pemeriksaan, keracunan diduga diakibatkan karena masakan yang sudah melewati batas waktu konsumsi (basi).

"Kalau dari keterangan pihak katering, masakan yang disajikan itu sudah siap sejak pukul 05.00 WIB. Karena awalnya masakan itu, untuk konsumsi pagi-siang. Namun karena ada beberapa yang berpuasa, akhirnya makan waktu sore hingga malam. Dan dugaan awal, karena masakan tersebut sudah rusak dan menyebabkan keracunan," jelasnya.

Dan saat ini, pihak Unit Reskrim Polsek Lowokwaru masih terus bergerak melakukan penyelidikan.

"Saat ini masih terus kami selidiki, dan masih dalam proses pengembangan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif juga membenarkan adanya keracunan tersebut.

"Benar ada kejadian, laporan juga sudah kami terima. Namun, kami masih ada kegiatan, nanti saya cek lagi," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved