Arti Kata
Arti Polygraph atau Lie Detector, Alat Deteksi Kebohongan yang Dipakai Lembaga Hukum, Hasil Akurat?
Polygraph atau lie detector adalah alat pendeteksi kebohongan yang digunakan dalam penyelidikan polisi atau sejenisnya.
TRIBUNJATIM.COM - Ada sebuah alat untuk deteksi kebohongan.
Alat tersebut digunakan oleh lembaga hukum.
Nama dari alat itu adalah Polygraph atau lie detector.
Polygraph atau lie detector adalah alat pendeteksi kebohongan yang digunakan dalam penyelidikan polisi atau sejenisnya.
Ketika seseorang menggunakan Polygraph, ada empat hingga enam sensor dipasang pada orang tersebut.
Sinyal dari sensor Polygraph direkam pada grafik yang bergerak.
Sensor biasanya merekam tingkat pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, dan keringat dari orang tersebut ketika memberikan pernyataan.
Baik selama dan setelah tes, pemeriksa poligraf dapat melihat grafik dan melihat apakah tanda-tanda vital berubah secara signifikan pada salah satu pertanyaan.
Baca juga: Arti Kata NT yang Sering Dipakai di Twitter dan TikTok, Bahasa Gaul Akronim dari Bahasa Inggris Ini
Secara umum, perubahan yang signifikan menunjukkan orang tersebut berbohong, dikutip dari How Stuff Works.
Ketika pemeriksa terlatih menggunakan poligraf, ia dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi tinggi.
Namun, karena interpretasi pemeriksa bersifat subjektif dan orang yang diperiksa dapat bereaksi berbeda terhadap kebohongan, tes poligraf tidak sempurna dan dapat dikelabui.
Apakah Hasil Tes Polygraph Akurat?

Perkiraan akurasi tes poligraf mencapai 87 persen.
Terkadang, orang yang tidak bersalah mungkin gagal dalam tes Polygraph karena kegugupan murni.
Sehingga, hasil dari Polygraph sering ditolak di pengadilan di Amerika Serikat.
Secara ilmiah, Polygraph hanya dapat mendeteksi reaksi tubuh ketika seseorang menjawab pertanyaan.
Poligraf digunakan berdasarkan teori bahwa kebanyakan orang tidak berbohong atau menipu tanpa perasaan cemas atau gugup.
Ini berasal dari gagasan bahwa kebanyakan orang merasa tidak enak karena berbohong atau takut ketahuan atau akan mendapat masalah jika berbohong.
Baca juga: Perbedaan Arti Kata Freak dan Cringe, Bahasa Gaul yang Lagi Tren di Medsos, Serupa Tapi Tidak Sama
Ketakutan dan rasa bersalah inilah yang menghasilkan kecemasan dan kegugupan.
Ketika seseorang merasa seperti ini, mereka menunjukkan kesulitan untuk mendeteksi perubahan fisiologis yang tidak disengaja yang secara teoritis dapat dideteksi dengan poligraf.
Sistem fisiologis yang menjadi fokus poligraf adalah detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan seberapa banyak seseorang berkeringat.
Berbohong biasanya disertai dengan:
- Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang diukur dengan kardiograf
- Peningkatan laju pernapasan, yang diukur dengan pneumograf
- Peningkatan keringat, yang diukur dengan perubahan hambatan listrik kulit karena peningkatan elektrolit yang ditemukan dalam keringat.
Baca juga: Arti Kata Effort Kosa Kata Bahasa Gaul Populer di Medsos, Sering Dipakai untuk Ekspresikan Asmara
Siapa yang berhak menggunakan poligraf?

Empat sektor yang menggunakan poligraf antara lain lembaga penegak hukum, masyarakat hukum, lembaga pemerintah, dan sektor swasta.
Berikut ini penjelasannya, dikutip dari Polygraph.
Lembaga Penegak Hukum
- Lembaga penegak hukum federal, lembaga penegak hukum negara bagian, dan lembaga penegak hukum lokal seperti departemen kepolisian dan sheriff.
Komunitas Hukum
- Kantor Kejaksaan AS, Kantor Kejaksaan Distrik, Kantor Pembela Umum, pengacara pembela, Departemen Pembebasan Bersyarat dan Percobaan.
- Sistem pengadilan bekerja sama dengan petugas masa percobaan dan pembebasan bersyarat dan terapis untuk memantau terpidana pelanggar seks.
- Pengacara dalam litigasi perdata.
Instansi Pemerintah
- Badan-badan Departemen Pertahanan
- Badan-badan di Komunitas Intelijen
Sektor Swasta
- Perusahaan dan korporasi di bawah pembatasan dan pembatasan Undang-Undang Perlindungan Poligraf Karyawan 1988 (EPPA).
- Warga negara dalam hal-hal yang tidak melibatkan sistem hukum atau peradilan pidana.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com