Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Hotman Paris Kini Senggol Dokter yang Tangani Santri Gontor AM, Yakin Ada Rekayasa, 'Tak Ada Dendam'

Hotman Paris menyenggol dokter yang menangani AM santri Gontor dan membuat surat keterangan kematian.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Instagram/hotmanparisofficial
Hotman Paris terus soroti kasus tewasnya santri di Gontor. 

TRIBUNJATIM.COM - Pengacara Hotman Paris kembali menyoroti kasua dugaan penganiayaan santri di Gontor berinisial AM hingga tewas.

Kali ini, Hotman Paris menyenggol dokter yang menangani AM dan membuat surat keterangan kematian.

Hotman Paris yakni adanya dugaan rekayasa meninggalnya santri AM di Pondok Gontor itu.

Hal itu diungkapkannya di akun sosmed miliknya @hotmanparisofficial.

Saat itu dia juga menayangkan pihak Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur datang rumah duka santri yang tewas, di Palembang, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Hasil Perjuangan Hotman Paris dalam Kasus Kematian Santri Gontor, Sang Pengacara: Penyidikan Dimulai

Hotman Paris saat soroti kejanggalan di kasus pondok pesantren Gontor, Ponorogo.
Hotman Paris saat soroti kejanggalan di kasus pondok pesantren Gontor, Ponorogo. (Instagram/hotmanparisofficial)

Baca juga: Masih di Bawah Umur, Terduga Pelaku Penganiaya Santri Pondok Gontor Disiapkan Pendamping Hukum

Hotman Paris menulis postingan meminta agar dokter yang menangani santri itu diperiksa secara intensif, termasuk diperiksa oleh Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

"Minta polisi periksa dokter tersebut, dan juga diperiksa IDI,” tulis Hotman Paris, Sabtu (10/9/2022).

Pada postingan itu, Hotman Paris juga bicara soal dugaan rekayasa meninggalnya santri, sebab ada surat keterangan dokter yang menyatakan korban meninggal karena sakit.

Hotman Paris mengaku tidak ada dendam dengan siapa pun atas kasus ini.

Dirinya berharap agar semua pihak dapat saling membantu, untuk keadilan terhadap keluarga korban.

Baca juga: Soal Surat Pernyataan Wali Santri Pondok Gontor, Polres Ponorogo Buka Suara: Nanti Diproses

Di sisi lain, Polres Ponorogo menyiapkan bantuan hukum dan pekerja sosial untuk mendampingi seorang terduga pelaku penganiayaan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga meninggal dunia.

Hal tersebut dilakukan karena seorang terduga pelaku masih di bawah umur.

"Kita libatkan psikolog juga selain pendamping hukum," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Kemenag Ungkap Kronologi Tewasnya Santri di Ponpes Gontor: Kami Tidak Berani Mengatakan Itu Ilegal

Kepala Kemenag Ponorogo Nurul Huda ungkap fakta terkaitĀ  tewasnya santri Gontor. - Jembatan gantung penghubung desa yang ambruk saat dilintasi puluhan siswa SMPN 1 Pajarakan, Probolinggo, Jumat (9/9/2022)
Kepala Kemenag Ponorogo Nurul Huda ungkap fakta terkait  tewasnya santri Gontor. - Jembatan gantung penghubung desa yang ambruk saat dilintasi puluhan siswa SMPN 1 Pajarakan, Probolinggo, Jumat (9/9/2022) (Kolase TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra - Istimewa)

Baca juga: Hasil Autopsi Jasad Santri Pondok Gontor Ponorogo Tunjukkan Memar Dada Akibat Benda Tumpul

Catur mengatakan saat ini status yang bersangkutan masih sebagai saksi.

Ia masih akan menunggu Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas bersama timnya yang sedang perjalanan kembali dari Palembang menuju Ponorogo setelah melakukan autopsi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved