Berita Madiun
BBM Naik, Harga Tomat di Madiun Ikutan Melejit, Petani Siasati Tak Jual Hasil Panen ke Tengkulak
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut membuat harga tomat dari petani melejit naik. Seorang petani tomat mengatakan naiknya harga tomat hampir
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut membuat harga tomat dari petani melejit naik.
Seorang petani tomat di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Joko Sudarmanto mengatakan naiknya harga tomat hampir bersamaan dengan kenaikan harga BBM.
"Setelah BBM naik beberapa hari kemudian tomat ikut naik, tidak tahu apakah kebetulan atau memang permintaan sedang tinggi," kata Joko, Selasa (13/9/2022).
Sebelumya, Joko sempat mengeluhkan harga tomat yang anjlok ke harga Rp 1.000 - Rp 1.500 per kilogram, padahal harga BBM naik sehingga sedikit banyak menambah kebutuhan biaya hidup.
"Ya pasti berdampak, ibarat dari rumah ke sawah saja harus naik motor, belum kebutuhan lainnya," lanjutnya.
Joko menyiasatinya dengan menghindari menjual hasil panennya ke tengkulak atau pasar, melainkan langsung ke ibu rumah tangga atau warung.
Baca juga: Masuk Musim Panen Melon, Petani di Madiun Mengeluh: Baru Mau Untung, BBM Sudah Naik
"Kalau jual ke tengkulak sama pedagang pasar pasti lebih murah. Kalau jual ke user langsung, saya samakan dengan harga belinya dia di pasar," ucap Joko.
Ia bersyukur, tak lama berselang harga tomat naik menjadi Rp 3 ribu - Rp 4 ribu perkilogram pada Selasa (13/9/2022).
"Minimal bisa balik modal, lah," lanjutnya.
Joko juga semaksimal mungkin menjaga agar berat satuan tomatnya bagus, sehingga hasil panennya lebih maksimal.
"Kalau seperti sekarang harganya sedang bagus, terus nanti produksinya banyak, saya bisa jual ke pedagang pasar, saya antarkan ke pasar," ucapnya.
Saat ini, setiap batang pohon tomat milik Joko bisa menghasilkan 3 kilogram tomat.
Ia berharap pemerintah bisa menjaga harga-harga komoditas termasuk sayuran dan buah-buahan bisa stabil sehingga masyarakat tidak semakin sengsara dengan naiknya harga BBM.