Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Bripka RR Tertegun Brigadir J Dibunuh di Depan Mata, Ferdy Sambo Lalu Panggil Para Ajudan, Beri Uang

Terungkap bahwa Bripka RR sempat tak bisa berkata-kata seusai Brigadir J tewas tertembak. Ingat tindakan Ferdy Sambo setelahnya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tangkap layar/facebook roslin emika
Bripka RR atau Ricky Rizal merupakan salah satu dari lima tersangka kasus Brigadir J. Ia tertegun saat melihat Yosua tewas di depan matanya. 

TRIBUNJATIM.COM - Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal akhirnya memberi kesaksian soal pembunuhan Brigadir J alias Nopriansyah Yosua Hutabarat.

Terungkap bahwa Bripka RR sempat tak bisa berkata-kata seusai Brigadir J tewas tertembak.

Bripka RR menjauh dari lokasi pembunuhan lantaran menyangka insiden itu akan terjadi.

Apalagi, atasannya, Ferdy Sambo yang merupakan tersangka otak pelaku, melakukan eksekusi di rumahnya sendiri

Baca juga: Terkuak Isi Hati Ibunda Brigadir J: Anak Ini Sudah Mati Masih Diadili, Kamaruddin Buat Laporan Baru

Kronologi tersebut dibeberkan Erman Umar selaku pengacara Bripka RR.

Ia membacakan kesaksian terbaru kliennya yang telah dituangkan dalam BAP.

Ketika pembunuhan terjadi, Bripka RR mengaku sempat melihat Ferdy Sambo memerintah Brigadir J untuk berjongkok.

Kemudian Bharada Richard Eliezer alias Bharada E melakukan penembakan seperti yang disuruh sang atasan.

Baca juga: Antar Brigadir J dari Magelang ke Rumah Ferdy Sambo? Bripka RR Menyesal, Nangis Ingat Anak: Pembunuh

Setelah Brigadir J terkapar bersimbah darah, Bripka RR beranjak dari lokasi menuju ke dapur.

Ia seolah masih tak menyangka akan menyaksikan insiden pembunuhan itu secara langsung di depan matanya.

"Dia mungkin tertegun, 'Saya tanya apa yang terjadi?', 'Saya enggak kebayang di pikiran saya'," tutur Erman, dikutip kanal YouTube Narasi Newsroom via TribunWow ( grup TribunJatim.com ), Minggu (11/9/2022).

Menurut Erman, kliennya sempat heran lantaran Ferdy Sambo memilih lokasi pembunuhan di rumah dinasnya sendiri.

Baca juga: Terkuak Bripka RR Lihat Kuat Maruf Ancam Brigadir J Pakai Pisau, Susi Menangis, Muka Tegang & Panik

Padahal, selaku Kadiv Propam, pembunuhan itu bisa saja direkayasa sedemikian rupa untuk menghilangkan jejak keterlibatannya.

"Kalau pun Pak Sambo minta saya menembak dan saya bilang enggak mau, kemudian dia (membunuh-red), enggak kebayang saya kok di Duren Tiga," ucap Erman menirukan ucapan Bripka RR.

"Kalau membunuh kan harusnya (di lokasi lain-red), masa di tempat dinas."

Baca juga: Kata-kata Terakhir Brigadir J Sebelum Ditembak Mati, Diucap Sambil Bingung, Ferdy Sambo: Jongkok!

Adapun saat rekonstruksi, Ferdy Sambo sempat
memeluk Putri di lantai tiga rumah pribadinya, diduga merencanakan eksekusi Brigadir J.

Kemudian ia memanggil para ajudan menggunakan Handy Talkie (HT), rupanya peristiwa itu seharusnya terjadi setelah pembunuhan.

"Sebenarnya itu adegan terakhir setelah rekayasa, untuk menyerahkan duit," ungkap Erman.

Rupanya, kejadian tersebut adalah momen ketika Ferdy Sambo beri uang kepada Bharada E Rp 1 miliar, Bripka RR Rp 500 juta dan pada ART Kuat Maruf Rp 500 juta.

Pengajuan diri Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal sebagai justice collaborator akan langsung dilakukan apabila ada ancaman yang diterima oleh kliennya dalam pengungkapan kasus Brigadir J.
Pengajuan diri Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal sebagai justice collaborator akan langsung dilakukan apabila ada ancaman yang diterima oleh kliennya dalam pengungkapan kasus Brigadir J. (Youtube Polri TV Radio)

Di kesempatan yang sama, Bripka RR menyampaikan bahwa tersangka otak pelaku Ferdy Sambo sempat berteriak pada korban.

"'Begitu saya (Bripka RR) masuk dalam rumah, di ruang tengah saat itu sudah ada Sambo dan RE'," tutur Erman.

Ketika memasuki ruangan, Bripka RR melihat Brigadir J sudah berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Bharada E.

Ia kemudian mendengar Ferdy Sambo berseru memerintahkan korban untuk berjongkok.

"'Saya berjalan ke ruang tengah, ke arah Yosua berada di depan Pak Sambo dan RE, kemudian saya hanya ingat mendengar Pak FS mengucapkan 'Jongkok!'."

Baca juga: Inilah Benda Penting Brigadir J yang Disembunyikan di Magelang, Hasil Uji: Penembak Ketiga, Putri?

Namun, Brigadir J tak serta merta menuruti perintah atasannya dan justru berusaha melindungi diri.

Seolah kebingungan, Brigadir J menanyakan apa yang terjadi, sebelum kemudian timah panas menembus tubuhnya yang langsung mengakibatkan kematian.

"Tetapi Yosua tidak mau dan mundur untuk mengangkat kedua tangan di depan dada untuk melindungi diri, sambil berkata 'Eh, ada apa ini?'," tutur Erman.

"Lalu RE menembakkan ke arah dada Yosua menggunakan senjata miliknya. Sampai Yosua jatuh tertelungkup di dekat tangga di depan kamar mandi."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved