Berita Madiun
Sempat Sentuh Rp 80 Ribu Perkilogram, Harga Cabai Rawit di Madiun Naik Lagi
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu naiknya harga komoditas di pasaran.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu naiknya harga komoditas di pasaran.
Di Pasar Besar Madiun, salah satu komoditas yang harganya ikut terkerek adalah cabai rawit.
Menurut seorang pedagang Pasar Besar Madiun, Robin saat ini harga cabai rawit naik turun di angka Rp 66 ribu perkilogram.
"Menurut saya ini akibat kenaikan harga BBM, karena sebelum harga BBM naik, awalnya harga cabai rawit sekitar Rp 33 ribu perkilogram," ucap Robin,
Bahkan pada awal kenaikan harga BBM, harga cabai rawit sempat tembus Rp 80 ribu.
Tingginya harga cabai rawit di pasaran tersebut membuat daya beli masyarakat turun, dari yang semula biasa beli 1 kilogram mengurangi barang belanjaannya menjadi 1 ons, 2 ons, atau seperempat kilogram.
Robin pun juga kesulitan untuk menghabiskan barang dagangannya. Jika sebelum harga naik ia bisa menghabiskan hingga 40 kilogram cabai rawit dalam sehari, saat ini hanya 25 kilogram sehari
"Stok cabai rawitnya aman. Mau minta berapapun ada, tapi naik turunnya harga gampang sekali jika ada penyebabnya," jelas Robin.
Baca juga: Kendalikan Inflasi, TPID Kota Kediri Bagikan 3.000 Bibit Cabai untuk Pekarangan Pangan Lestari
Kepada pemerintah ia berharap agar mencabut kebijakan kenaikan harga BBM tersebut, lantaran Robin sendiri selaku pedagang kecil sangat terdampak dengan kenaikan harga BBM tersebut
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com