Berita Viral
Akhirnya Pengirim Paket Ledakan Asrama Polisi Sukoharjo Terkuak? Begini Nasib Polisi yang Terluka
Akhirnya pengirim paket ledakan asrama polisi di Sukoharjo terkuak, keterangan terbaru polisi terkait pelaku hingga korban.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Sementara itu, dari dugaan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Briptu Dirgantara bisa saja membawa barang bukti itu ke rumahnya.
Sebab dari keterangan saksi, barang bukti itu mau dibakar Briptu Dirgantara.
Baca juga: Terdengar Suara Ledakan! Begini Kronologi Kios di Pasar Kedungmaling Mojokerto Terbakar, Warga Panik
Hanya saja kata Luthfi berdalih, polisi masih belum bisa menjelaskan apa alasan Briptu Dirgantara membawa pulang barang bukti itu.
Alasannya, sampai saat ini, Briptu Dirgantara masih terluka parah dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Masih misterius hingga saat ini alasan di balik pengiriman paket tersebut ke rumah Briptu Dirgantara.
"Benar telah melakukan kegiatan kepolisian yaitu dilakukan penangkapan atau pengamanan barang bukti, yang kemungkinan, saat itu, dibawa pulang," kata Luthfi, Senin (26/9/2022).
"Jadi unsur lalai untuk kemudian salah prosedur, itu (baru bisa) kita buktikan kalau nanti korban sudah sembuh,"
"Secara jelasnya nanti setelah yang bersangkutan sembuh baru ketahuan apakah itu ada unsur lalainya. Ataukah ada salah prosedur dan sebagainya setelah anggota kita lakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan sakit," kata Luthfi.
Luthfi mengatakan, polisi saat ini berasumsi, Briptu Dirgantara membawa pulang barang bukti hasil razia itu karena alasan boyongan kantor Mapolresta Solo, dari Manahan ke Jalan Slamet Riyadi.
Baca juga: Terjawab Sudah Mengapa Ardi Bakrie Izinkan Nia Nyabu, Ada Hal Beda di Balik Keharmonisan: Bom Waktu
Hingga saat ini diketahui, nasib Briptu Dirgantara masih mendapatkan perawatan intensif akibat insiden nahas tersebut.
Terpisah, pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengakui, prosedur pemusnahan barang bukti yang menimbulkan ledakan harusnya memang diserahkan ke tim Gegana.
"Itu sebuah black powder dan ada sumbunya, tidak ada rakitan itu hanya bahan mentah. Karena tidak sesuai prosedural dan disposal dengan baik sehingga ada korban pada anggota kami," katanya.