Berita Blitar
Berhenti Jadi Tenaga Honorer, Pria di Blitar Raup Omzet Rp80 Juta Tiap Bulan Berkat Miniatur Truk
Dengan modal nekat, Heri Kristianto (49), memutuskan resign dari pekerjaan sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dengan modal nekat, Heri Kristianto (49), memutuskan resign dari pekerjaan sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar untuk menekuni usaha membuat kerajinan miniatur truk pada 2012.
Selama hampir 10 tahun, bapak dua anak asal Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, itu merintis usaha kerajinan membuat miniatur truk yang sekarang menjadi sumber ekonomi keluarganya.
Seperti sebuah ungkapan proses tak akan mengkhianati hasil, kini usaha kerajinan miniatur truk milik Heri berkembang pesat.
Heri bisa memproduksi 600-700 unit miniatur truk dengan omzet sekitar Rp 70 juta-Rp 80 juta per bulan. Ia juga memiliki tujuh pekerja yang membantu membuat kerajinan miniatur truk.
"Saya dulu kerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar. Saya menjadi sopir kepala dinas. Pada 2012, saya resign menekuni usaha kerajinan miniatur truk," kata Heri di rumahnya, Kamis (29/9/2022).
Heri menggunakan halaman samping dan belakang rumahnya sebagai tempat memproduksi kerajinan miniatur truk.
Baca juga: Kreatif, Warga Madiun Manfaatkan Limbah Kayu dan Kaleng Jadi Miniatur Truk Bernilai Ekonomi Tinggi
Sejumlah papan kayu untuk bahan membuat miniatur truk terlihat ditata berjajar di halaman samping dan belakang rumahnya.
Papan kayu itu dijemur lebih dulu sebelum diproses untuk bahan membuat kerajinan miniatur truk.
Beberapa pekerja juga terlihat mengolah papan kayu yang sudah siap untuk bahan membuat miniatur truk. Sebagian pekerja lagi terlihat merakit kerajinan miniatur truk.
"Dengan tujuh pekerja, tiap bulan, rata-rata saya bisa memproduksi 600-700 unit miniatur truk," ujarnya.
Heri bercerita, mulai serius menekuni usaha kerajinan miniatur truk sejak 2012. Ketika itu, ia memilih resign sebagai tenaga honorer di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, untuk menekuni usaha kerajinan miniatur truk.
Baca juga: Hasilkan Warna yang Unik, Mahasiswa Petra Surabaya Olah Ampas Kopi Jadi Pewarna Alami
Ia membuka usaha sendiri karena ingin kerja mandiri tanpa diperintah. Selain itu, ketika itu ia juga butuh uang untuk membiayai anaknya yang sedang sekolah sepak bola di Jakarta.
Modal Heri memulai membuka usaha kerajinan miniatur hanya nekat. Kala itu, ia hanya punya modal uang Rp 350.000 untuk membeli bahan. Sedang peralatan, ia meminjam ke teman.
Tetapi, Heri memang sudah punya modal suka membuat kerajinan berbahan kayu sejak masih muda.
