Dampak Harga BBM Naik
Datangi DPRD Tulungagung, HMI Tagih Hasil Aspirasi Tolak Kenaikan Harga BBM: Stop Politisasi Bansos
Datangi DPRD Tulungagung, HMI tagih hasil penyampaian aspirasi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasang spanduk 'Stop Politisasi Bansos.'
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tagih aspirasi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tulungagung kembali mendatangi DPRD Tulungagung, Kamis (29/9/2022).
Para mahasiswa ini diterima para ketua komisi di DPRD Tulungagung.
Mereka memasang spanduk besar di belakang pimpinan komisi bertuliskan "Stop Politisasi Bansos", #parlemen bisu.
Namun dalam pertemuan di Ruang Aspirasi, sempat terjadi adu argumen.
Sebab para mahasisa mempertanyakan tidak adanya jajaran pimpinan dewan yang menerima mereka.
Sementara pihak DPRD yang diwakili Ketua Komisi C, Asrori, mengatakan jika ketua dan para wakilnya menghadiri undangan Korem di Madiun.
Namun akhirnya dialog dilakukan setelah ada jaminan aspirasi akan diteruskan ke pimpinan.
Para mahasiswa menanyakan aspirasi penolakan harga BBM bersubsidi yang hingga kini belum direspons.
Menurut Ketua Umum DPC HMI Tulungagung, Zulqan Zuhdi, kenaikan harga BBM bersubsidi memicu kenaikan harga barang dan jasa.
"Kenaikan harga BBM mempunyai efek domino pada masyarakat Tulungagung. Sebab mereka sebelumnya belum pulih dari pandemi Covid-19," terang Zulqan.
Lanjutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi juga menjadikan masyarakat menengah menjadi jatuh miskin.
Karena itu, HMI Tulungagung mendorong agar kesejahteraan warga ditingkatkan.
Baca juga: Nelayan di Gresik Keluhkan Kelangkaan Solar hingga Tak Bisa Melaut: Padahal Harga BBM Sudah Naik
Terutama kelompok petani, nelayan, peternak dan guru honorer.
"Upah minimum warga Tulungagung harus ditingkatkan," tegasnya.