Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Pilunya Ibu di Malang, Suami dan Balitanya Tewas Tergencet Suporter yang Takut Gas Air Mata

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bak kiamat bagi keluarga kecil Elmiati (33) warga Blimbing, Malang.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Elmiati (33) warga Blimbing, Malang, saat ditemui di kediamannya, kawasan Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang 

Sedangkan, sejam kemudian, jasad sang suami ternyata berhasil ditemukan di kamar mayat RS Wava. Kedua jasad orang tercinta Elmiati itu, akhirnya dibawa ke rumah duka Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang, sebelum adzan petanda Salat Subuh berkumandang.

Elmiati merasa, dirinya tidak memiliki firasat yang menandai adanya insiden nahas tersebut. Hanya saja, sekitar dua pekan sebelum insiden tersebut terjadi. Sang suami sempat mengaku kepadanya, bermimpi kalau rambutnya terpotong.

Namanya juga bunga tidur. Cerita bagaimana rambut sang suami bisa terpotong dalam penggalan mimpi itu, juga tak terlalu jelas.

Hanya saja, ungkap Elmiati, semenjak sang suami menceritakan pengalaman aneh tentang mimpinya itu, perilaku sang suami dirasa belakangan berubah. Seperti merasa resah dan takut.

"Rambutnya sudah dipotong. 'Ma aku kok mimpi rambutku aku potong yo' sembari istigfar.
Dan (belakangan) terlihat resah, enggak seperti biasanya, habis mimpi itu," jelasnya.

Menonton sepak bola di dalam stadion, kini menjadi kengerian tersendiri bagi Elmiati, sejak peristiwa yang membuatnya kehilangan nafsu makan sejak dua hari lalu.

Trauma mendalam, tentu itu yang dirasanya kini. Apalagi, sebenarnya sang suami dan dirinya juga bukan pegiat sepak bola.

Malam kelabu itu, merupakan pertandingan kedua yang ditontonnya bersama sang suami dan sang buah hati, kurun setahun ini.

Hanya sebatas sebagai hiburan dikala senggang mengisi momen liburan. Dan terpenting, lanjut Elmiati, tujuannya menyenangkan hati si kecil anak bungsu yang gemar dengan olahraga mengocek si kulit bundar itu.

"Baru 2 kali ini nonton sepak bola. Kurun setahun. Sebenarnya suami saya engga terlalu fanatik, hanya saja, pingin cari hiburan biar gak bosen. Yang suka sepak bola, anak saya yang kecil," ujar perempuan berkerudung itu.

Elmiati tak ingin muluk-muluk. Dari insiden tersebut, ia hanya meminta agar sejumlah pihak dan stakeholder terkait, mengevaluasi sistem pengamanan di dalam stadion.

Terkait polemik penyebab kematian ratusan suporter yang diduga karena kekeliruan aparat dalam melontarkan gas air mata ke arah tribun.

Elmiati mengaku, dirinya sudah tak peduli dengan hal tersebut. Apakah bakal diusut atau tidak. Ia memilih pasrah.

"Kenapa yang ricuh di lapangan. Tapi kok yang kena gas air mata yang ditribun juga ikut ditembak, karena ada anak kecil. Dan memperketat lagi proses pengamanannya. Terserah, pasrah (soal penyelidikan) agar tidak terjadi masalah lagi," pungkasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved