Berita Mojokerto
Antisipasi Banjir Kali Lamong, Tanggul Darurat di Dawarblandong Mojokerto Ditinggikan 3,8 Meter
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto bakal meninggikan tanggul darurat di Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawar
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto bakal meninggikan tanggul darurat di Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Rencananya tanggul darurat sepanjang kurang lebih 400 meter tersebut akan ditinggikan menjadi sekitar 3,8 meter.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman mengatakan peningkatan tanggul darurat ini juga sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong.
Diketahui tanggul darurat di Desa Banyulegi ini dibangun pada Februari 2020 lalu dan telah terbukti ampuh selama dua tahun ini dapat mencegah banjir dari luapan sungai tersebut.
Namun kejadian banjir awal Tahun 2022 disebabkan curah hujan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan luberan air sungai melewati tanggul setinggi 30 sentimeter hingga membanjiri permukiman warga di Desa Banyulegi.
"Kita rencanakan tanggul darurat di Desa Banyulegi ditinggikan dan penambahan panjang tanggul," jelasnya kepada Surya.co.id, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Seharian Hujan Deras di Gresik Bikin Kali Lamong Kembali Banjir, 2 Kecamatan Ikut Terdampak
Nantinya anggaran perbaikan tanggul darurat ini akan menggunakan dana yang diperoleh dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2022.
"Kita masih menunggu P-APBD disahkan untuk sekarang masih dilakukan pengukuran ulang dan kita dapat tambahan anggaran sekitar Rp.500 juta operasional pemeliharaan untuk perbaikan di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto," ucap Rois.
Ia menjelaskan perbaikan meliputi menambah material tanah untuk meninggikan dan penambahan panjang tanggul tersebut.
"Tanggul darurat ditinggikan dan ditambah panjangnya dari 400 meter hingga menyesuaikan elevasi di lapangan, sedangkan ketinggian awal sekitar 3 meter ditambah 80 sentimeter," bebernya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat menambahkan rehabilitasi tanggul darurat ini diperlukan karena berpotensi memicu banjir saat Kali Lamong meluap.
"Kejadiannya banjir awal tahun ini karena luapan Kali Lamong sudah melewati tanggul darurat jadi bukan jebol, sehingga membanjiri permukiman warga di Dusun Balong Desa Banyulegi," terangnya.
Menurut dia, jika tanggul darurat ini tidak ditinggikan maka luapan Kali Lamong berpotensi meluber ke permukiman penduduk.
"Posisinya sekarang Gresik (Tanggul) itu sudah tinggi kalau hujan deras dan Kali Lamong meluap otomatis meluap ke arah Mojokerto membanjiri Dusun Balong, Desa Banyulegi," pungkasnya