Berita Surabaya
Lahan Terbatas Bukan Halangan, Pemkot Surabaya Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Kampung Sayur
Berstatus kota metropolitan, Surabaya tetap memperhatikan masalah ketahanan pangan. Melalui keterlibatan warga, Pemkot memiliki program Kampung Sayur.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Menurutnya, kolaborasi yang tumbuh dari swadaya masyarakat lebih efektif menyelesaikan berbagai masalah. Dibanding, sekadar menunggu intervensi pemerintah.
Sehingga, ke depan kolaborasi ini bisa untuk menyelesaikan berbagai masalah lain. Misalnya, dengan kampung bebas bayi stunting, anak putus sekolah, serta membantu pemkot mendata warga yang membutuhkan bantuan sehingga intervensi lebih tepat sasaran.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, telah memetakan potensi kampung di masing-masing kecamatan. Termasuk, potensi menjadi kawasan unggulan pengelolaan Kampung Sayur.
Saat ini, konsep serupa juga dijalankan di 11 kecamatan lainnya. "Kami beri pendampingan," kata Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti.
"Konsepnya, bisa memanfaatkan lahan disekitarnya atau di pekarangannya. Minimal untuk memenuhi kebutuhan gizi dan ketahanan pangan keluarga,” kata Antiek.
Ketua RW 09 Kampung Sayur Ahong Kenjeran, Yoyok Suhendra berencana untuk mengembangkan konsep serupa untuk tanaman lain. Sehingga, semakin banyak produk tananam yang dihasilkan.
"Kami ingin memperlihatkan Kampung Sayur Ahong, yakni ingin menjadi salah satu daerah penggerak ekonomi di Kota Surabaya,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Wali-Kota-Surabaya-Eri-Cahyadi-saat-meninjau-Kampung-Sayur.jpg)