Berita Bojonegoro
Tas Rajut Kreasi Komunitas di Bojonegoro Tembus Pasar Amerika Serikat, Bila Berlabel Harganya Jutaan
Ketekunan yang dilakukan komunitas Prima Bojonegoro, kini berbuah hasil manis. Perjalanan yang tidak mulus, hingga banyak anggota yang terdampak selek
Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Ketekunan yang dilakukan komunitas Prima Bojonegoro, kini berbuah hasil manis.
Perjalanan yang tidak mulus, hingga banyak anggota yang terdampak seleksi alam tak memutus semangat untuk tetap eksis hingga sekarang.
Produksi berupa tas rajut, dompet, sepatu, taplak dan beberapa bahan lainnya mendapat mitra Bumi Cipta Mandiri (BCM) Jogjakarta.
"Sudah ada mitra, jadi produksi kita diambil BCM Jogjakartak. Kita juga pasarkan sendiri via online," kata Ketua Kordinator Prima Bojonegoro, Siti Nurul Hidayati (30), Selasa (11/10/2022).
Ditemui di rumahnya yang berada di Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, ia menjelaskan, selain menerima pesanan dari mitra tetapnya di kota gudeg, ternyata juga tetap berproduksi untuk rutinitas sehari-hari.
Bahkan, tas rajut setengah jadi yang dibeli BCM juga sudah merambah ke negeri paman Sam, Amerika Serikat, dengan nama produk The Sak.
Baca juga: Dulu Jual Pecel Lele, Kini Nasib Pria Lamongan Berubah Crazy Rich, Naik Lamborghini di Gang Sempit
Harganya kalau sudah berlabel The Sak sudah pakai dolar belinya, kalau dirupiahkan di atas Rp 1 juta.
"Tas kami ada yang sudah dipasarkan di Amerika, itu bahannya dari kami, tapi tidak sampai finishing," terangnya.
Ibu dua anak itupun mengingat kilas balik selama berproses, sejak berdiri pada 2018 silam, anggotanya sekitar 125 orang, namun kini tinggal 25 anggota yang bertahan.
Berkat tangan dingin dari Ibu-ibu Prima Bojonegoro, karyanya mampu menambah pundi-pundi keuangan rumah tangga.
Harga dompet dijual mulai Rp 50 ribu, sedangkan tas dijual kisaran Rp 200-800 ribu. Bahkan juga menerima pesanan sesuai permintaan (kustom, red), yang berpengaruh pada harga.
Dengan bekerja di rumah dan menyelesaikan pesanan unit produksi, anggota mampu menghasilkan Rp 1-2 juta setiap bulannya.
Disinggung soal kendala, Nurul mengaku situasional, seperti jika ada kendala bahan maupun uang yang terus berputar. Tapi semua bisa teratasi.
"Umumnya usaha kendala selalu ada, tapi semua bisa diatasi. Bisa mendapatkan Rp 2 juta per bulan, lumayan buat tambahan belanja dapur, kerjanya ya merajut di rumah," pungkasnya.