Berita Madura
Cuaca Ekstrim, Amukan Angin Kencang di Bangkalan Buat Pohon dan 2 Tiang Roboh Melintang Tutupi Jalan
Sebuah pohon nangka dan dua tiang milik PT Telkom ambruk hingga melintang di Jalan Raya Desa Ujung Piring, Kecamatan Kota Bangkalan, Senin (17/10/2022
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Sebuah pohon nangka dan dua tiang milik PT Telkom ambruk hingga melintang di Jalan Raya Desa Ujung Piring, Kecamatan Kota Bangkalan, Senin (17/10/2022).
Hal itu setelah hujan lebat disertai angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan selama kurang lebih 1 jam.
Potensi cuaca ekstrem dengan turunnya hujan lebat hingga angin kencang di Kabupaten Bangkalan serta beberapa wilayah di Jawa Timur sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hembusan semilir angin bersama awan mendung berwarna pekat yang menggelayut di langit Kota Bangkalan perlahan mengusir cuaca terik akibat panas matahari, sekitar pukul 11.30 WIB.
Tidak berselang lama, awan pekat seolah tak mampu menahan beban hingga memuntahkan air hujan.
“Hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar selama satu jam, mulai pukul 11.45 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Satu pohon nangka tumbang dan dua tiang milik PT Telkom tumbang membelah jalan,” ungkap Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP Kabupaten Bangkalan, Ortis Iskandar kepada Surya.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun robohnya pohon dan dua tiang telepon itu membuat sedikitnya 5 personel damkar kalang kabut. Karena lokasi tumbangnya pohon dan tiang itu merupakan jalur poros.
Akibatnya, terjadi kemacetan kendaraan dari dua sisi. Selain membawa satu gergaji mesin, pihak Damkar Satpol PP Bangkalan juga menurunkan satu unit armada damkar untuk memudahkan menuju lokasi.
Ortis menjelaskan, pohon nangka tumbang menimpa kabel milik PT Telkom yang mengakibatkan dua tiang tertarik dan roboh secara bersamaan membelah badan jalan.
“Ukuran pohonnya, hanya saja menutup jalan yang mengakibatkan kemacetan. Evakuasi hanya butuh waktu sekitar 30 menit,” pungkas Ortis.
Berdasarkan data BMKG yang diterima Surya (Tribun Jatim Network) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan menyebutkan, analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur saat ini memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim panas ke musim hujan.
“Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” ungkap Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris.
Ia memaparkan, hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, lanjutnya, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 ºC. Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.