Tragedi Arema vs Persebaya
Curhat Pilu Ibunda Aremania yang Meninggal seusai Dirawat 16 Hari, Hanya Pasrah: Dia Selalu Menonton
Kematian Andi Setiawan, Aremania Mergosono yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan Malang menyisakan duka bagi keluarga.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kematian Andi Setiawan (33 tahun), Aremania Mergosono yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan Malang menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Andi dinyatakan meninggal dunia, usai menjalani perawatan intensif selama 16 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa (18/10/2022).
Andi merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari keluarga Sri Siswati.
Dia tinggal di Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Ditemui di rumah duka, Sri tak kuat menahan tangisnya, usai melihat anaknya pulang dalam keadaan tidak bernyawa.
Perempuan berkerudung itu hanya pasrah, melihat kondisi Andi yang telah meninggal dunia dan meninggalkan kedua anaknya yang masih Sekolah Dasar (SD).
Baca juga: Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan, Kapolresta Malang Kota Pastikan Sudah Tercover Bantuan Medis
Baca juga: 3 Polisi Tersangka Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Bakal Dihadirkan dalam Rekonstruksi
"Andi ini sangat suka Arema. Setiap pertandingan dia selalu menonton," ucapnya saat ditemui TribunJatim.com.
Sri mengatakan, sebelum melihat pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, Andi sempat berpamitan kepada dirinya.
Dia juga berpamitan kepada anaknya. Saat menuju ke Stadion Kanjuruhan, Andi berangkat bersama dengan temannya.
"Andi ini anaknya dua. Dia duda. Yang perempuan ikut di sini sama dia. Yang laki-laki, ikut sama ibunya," ujarnya.
Dari keterangan dr Eko Novianto Spesialis Anastesi dan Perawatan Intensif ICU RSSA Malang, Andi dirawat di RSSA sejak 2 Oktober 2022.
Kondisi Andi pada saat itu belum stabil. Dia mengalami memar di bagian Paru-paru, serta mengalami patah tulang iga dan patah tulang paha sebelah kanan.
Kondisinya yang belum stabil ini, membuat pihak rumah sakit belum bisa melakukan operasi sebelum akhirnya tutup usia.
"Saya sempat lihat kondisi anak saya di rumah sakit. Tapi keadaannya sudah gak sadar. Katanya sempat terinjak-injak sama orang banyak," terangnya.
Baca juga: Seusai Dirawat 16 Hari di RSSA Malang, Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal, Paru-paru Memar
Dalam sehari-hari, Andi berprofesi sebagi juru parkir di daerah Singosari Kabupaten Malang.
Saat libur, dia membantu orang tuanya mencari rongsokan di sungai yang tak jauh dari rumahnya.
Teman Andi, Depi mengatakan, bahwa Andi merupakan pribadi yang baik dan ramah kepada semua orang.
"Dulu Andi ini pernah parkir sama saya. Terus informasinya saat ini juga parkir. Secara pribadi orangnya baik," ucapnya.
Depi juga tak menyangka harus kehilangan teman lamanya itu.
Dia mengetahui informasi Kematian Andi dari rekan-rekan sesama Aremania .
"Awalnya saya tahu kalau dia dirawat di celaket (RSSA). Tapi tadi dikabari sudah gak ada. Makannya tadi langsung ke sini," tandasnya.
Andi Setiawan (33 Tahun) warga Jalan Kolonel Sugiono III C meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang pada Selasa (18/10/2022).
Almarhum meninggal dunia, usai 16 hari menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSSA Malang.
dr Eko Novianto Spesialis Anastesi dan Perawatan Intensif ICU RSSA Malang mengatakan, korban meninggal dunia setelah kondisinya mengalami penurunan sejak dibawa ke rumah sakit.
Korban Tragedi Kanjuruhan Malang ini mengalami luka memar di bagian paru-paru, serta mengalami patah tulang iga dan patah tulang paha sebelah kanan.
"Korban dibawa ke RSSA Malang pada tanggal 2 Oktober pukul 03.00 WIB dengan kondisi yang sudah kritis dengan penurunan kesadaran. Kami dapatkan ada cedera di beberapa tempat. Multiple trauma," ucapnya.
dr Eko mengatakan, saat menjalani perawatan di ruang ICU, kondisi korban belum stabil, hingga meninggal dunia sekitar pukul 13:20 WIB.
Tim dokter RSSA Malang sampai memberikan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk menjamin ketersediaan oksigen kepada korban.
"Kondisi korban yang tidak stabil jadi kami belum memungkinkan untuk melakukan operasi. Jadi kami memberikan tindakan penanggulangan seperti patah tulang yang dialami korban," terangnya.
Korban Jadi 133
Dengan satu lagi korban tragedi Kanjuruhan meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang pada Selasa (18/10/2022), maka jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan sekarang bertambah menjadi 133 orang .
Korban yang meninggal dunia tersebut ialah Andi Setiawan (32 Tahun) warga Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Jatim Network, korban telah dirawat sejak awal di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.
"Korban meninggal dunia. Saat ini kami sedang menunggu proses pengambilan jenazah untuk dibawa ke rumah duka," ucap Hari Wahyudi, seorang Aremania yang akan mengantarkan jenazah ke rumah duka.
Sementara itu, Humas RSSA Donnie mengatakan, sejak awal Tragedi Kanjuruhan, korban telah dibawa ke RSSA Malang untuk menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Korban mengalami sesak nafas dan kondisinya mengalami penurunan.
"Saat ini jenazah sedang berada di kamar jenazah. Setelah ini langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Hingga sampai saat ini, total sudah ada dua korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia setelah dirawat di RSSA Malang.
Saat ini, tinggal tujuh korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat, dengan tiga orang di antaranya menjalani perawatan di ICU dan empat sisanya dirawat di ruang umum.
Dengan begini, total jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan menjadi 133 orang.
Berita tragedi Arema vs Persebaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
