Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Apakah Lesti Kejora Akhirnya Terjebak Toxic Relationship? Inilah 8 Tanda yang Harus Kamu Waspadai

Banyak warganet yang mengatakan bahwa Lesti Kejora terjebak di dalam toxic relationship. Inilah 8 tanda toxic relationship yang harus kamu waspadai!

Editor: Elma Gloria Stevani
Pixabay
Ada banyak orang yang tidak menyadari dirinya sedang terjebak dalam hubungan yang toxic hingga berujung pada sakit hati dan perpisahan. 

TRIBUNJATIM.COM - Setiap orang pasti memimpikan kisah asmara yang romantis dan penuh cinta.

Namun dalam kenyataannya, berbagai faktor membuat hal itu sulit terwujud.

Alih-alih memiliki hubungan yang membahagiakan, beberapa orang di luar sana yang justru terjebak dengan hubungan toxic.

Apalagi setelah heboh kasus KDRT yang dilakukan Rizky Billar, Lesti Kejora yang tak kunjung muncul seusai pelaporan tersebut pun mulai angkat bicara.

Usai suaminya ditetapkan sebagai tersangka, Lesti Kejora yang baru saja kembali dari umroh justru mencabut laporannya.

Hal ini sontak membuat warganet heboh.

Ada yang geram karena sikap Lesti Kejora , tetapi ada pula yang mengatakan bahwa Lesti Kejora berada di dalam toxic relationship.

Bisa dikatakan, tidak sedikit orang yang tidak sadar bahwa dirinya telah terjebak dalam hubungan yang toxic dan menganggapnya biasa saja.

Padahal jika tetap diteruskan dan tak segera diatasi, pada akhirnya kedua belah pihak akan saling tersakiti yang berujung pada kandasnya sebuah hubungan.

Kalian pasti tak ingin hal itu sampai terjadi kan?

Apa itu toxic relationship ?

Supaya kamu lebih paham apa itu toxic relationship, simak pengertiannya yang berikut ini.

Dilansir dari Very Well Mind, toxic relationship adalah hubungan yang membuat seseorang merasa direndahkan, disalahpahami, bahkan tidak didukung.

Dalam hal ini, hubungan apa pun yang terasa semakin buruk dapat berubah menjadi toxic seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi toxic relationship tidak hanya terjadi di antara sejoli yang sedang membina hubungan.

Pasalnya hubungan yang beracun juga dapat ditemukan di circle pertemanan, kantor, maupun keluarga.

Orang-orang yang mengidap penyakit mental, seperti kecenderungan depresi, depresi berat, atau bipolar juga rentan dengan toxic relationship

. Sebab, mereka telanjur peka dengan emosi negatif.

Hal ini membuat orang yang demikian tidak stabil secara emosi dan bisa dimanfaatkan oleh si toxic

Oleh sebab itu penting untuk mengenali ciri-ciri toxic relationship sedini mungkin agar bisa segera diatasi.

Penasaran apa saja tanda-tandanya?

Simak informasi selengkapnya dalam artikel yang disajikan TribunJatim.com berikut ini.

Susah Menjadi Diri Sendiri

Salah satu ciri paling umum yang ada dalam hubungan toxic adalah susah menjadi diri sendiri.

Dalam sebuah hubungan, kamu dan pasangan pasti memiliki kepribadian dan sifat yang berbeda.

Karena itulah kalian mungkin akan berusaha mati-matian untuk "menyesuaikan level" dengan pasangan dan rela berubah menjadi orang lain. Tujuannya tentu saja agar pasangan dapat mengakui keberadaan kalian di sisinya.

Untuk mewujudkan hal itu, kalian bisa saja meninggalkan kebiasaan maupun kesukaan kalian selama ini.

Kalian juga akan sangat berhati-hati dan selalu memperhatikan ucapan maupun tindakan agar tidak sampai melakukan kesalahan di depan pasangan.

Pada akhirnya, apa yang kalian tampilkan di depan pasangan akan menjadi "palsu" karena bukan jati diri kalian yang sebenarnya.

Ilustrasi pura-pura bahagia, ilustrasi pura-pura tersenyum dalam arti kata Toxic Relationship.
Ilustrasi pura-pura bahagia, ilustrasi pura-pura tersenyum dalam artikel arti kata Toxic Relationship.

Tidak Bisa Berkomunikasi dengan Baik

Dalam hubungan toxic, konsep saling menghargai hampir tidak berlaku.

Sehingga saat berkomunikasi dengan satu sama lain, perbedaan pendapat yang kalian miliki sulit dilihat titik ujungnya.

Alhasil, alih-alih saling memberi saran dan kritik yang membangun, kalian justru akan mengungkapkan perkataan yang sarkas dan kasar.

Pada akhirnya, kalian akan kesulitan untuk berbicara dan berhenti berkomunikasi.

Karena itu, sebaiknya ajak pasangan berbicara dari hati ke hati jika kalian sedang memiliki masalah.

Kesampingkan emosi dan ego agar kalian bisa menemukan titik temu yang sesuai.

Namun jika pasanganmu terus menolak membicarakan topik penting dan selalu mengalihkan pembicaraan, tak ada salahnya untuk meminta break selama beberapa waktu agar kalian bisa saling introspeksi diri.

Ilustrasi pertengkaran dan ilustrasi KDRT dalam artikel arti kata Toxic Relationship.
Ilustrasi pertengkaran dan ilustrasi KDRT dalam artikel arti kata Toxic Relationship.

Dipenuhi dengan Drama Tanpa Henti

Bila hubunganmu sudah dipenuhi dengan drama, maka itu tandanya sudah tidak sehat lagi.

Sebuah drama dalam hubungan bisa membuat seseorang menjadi frustasi, takut dan tidak bisa bebas.

Ujung-ujungnya, kamu akan selalu dilingkupi oleh suasana negatif dan tidak lagi nyaman berhubungan dengan pasangan.

Salah satu contoh sederhananya adalah pasanganmu selalu mengancam akan memutuskan hubungan karena hal-hal sepele.

Misalnya dia akan berkata, "Jika kamu tidak mau berhenti menemui temanmu, maka kita akan putus" atau "Jika kamu tak bisa datang sekarang, aku enggak mau bicara sama kamu lagi". Pada akhirnya, kamu akan selalu merasa tertekan dan ketakutan yang berujung pada krisis komitmen.

Ilustrasi pasangan bertengkar dalam artikel arti kata Toxic Relationship.
Ilustrasi pasangan bertengkar dalam artikel arti kata Toxic Relationship.

Terlalu Posesif

Diperhatikan oleh pasangan memang menjadi hal yang sangat menyenangkan.

Namun jika perhatiannya sudah berlebihan dan masuk dalam kategori posesif, itu adalah cerita yang lain.

Pasangan yang posesif dan suka mengatur kehidupan pribadimu secara perlahan akan menjauhkanmu dari keluarga maupun teman dekat.

Bahkan, mereka akan selalu menanyakan aktivitas maupun keberadaanmu setiap berapa jam sekali dan menetapkan segala macam aturan yang harus kamu turuti.

Akibatnya, kamu tidak akan bisa bebas bersosialisasi dengan orang lain karena selalu merasa terkekang.

Berhati-hatilah jika kamu memiliki pasangan seperti ini, dan jika sudah mulai terisolasi, tak ada salahnya untuk melepaskan diri dari hubungan tersebut sebelum kalian melangkah ke arah yang lebih serius.

Karena mengubah kepribadian seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga bukan tidak mungkin perilakunya akan memburuk saat kalian sudah menikah nanti.

Ilustrasi pasangan posesif dalam artikel arti kata Toxic Relationship.
Ilustrasi pasangan posesif dalam artikel arti kata Toxic Relationship.

Cemburu Berlebihan

Saat dicemburui pasangan, beberapa orang akan merasa sangat bahagia karena itu tandanya dia mencintai kita dan tak rela melihat kita jatuh ke pelukan orang lain. Namun beda ceritanya jika rasa cemburunya diungkapkan dengan cara yang berlebihan. Kecemburuan yang berlebihan dapat menyebabkan pengendalian perilaku, ancaman hingga tindak kekerasan.

Jika pasanganmu selalu merasa cemburu saat kamu berkumpul dengan temanmu atau mencurigaimu saat chatting dengan orang lain, sudah dapat dipastikan kalian berada dalam toxic relationship. Padahal dalam sebuah hubungan, pasangan harus saling mempercayai satu sama lain dan tidak menaruh curiga tanpa dasar yang jelas.

Selalu Dianggap Salah oleh Pasangan

Jika pasangan selalu menganggap apa yang kamu lakukan salah, maka hubungan kalian sudah tidak sehat. Dia mungkin akan menuntutmu untuk melakukan semua hal yang sesuai dengan standarnya, sehingga dia tidak lagi menghargaimu sebagai pasangan.

Bahkan dia bisa saja melontarkan perkataan yang bersifat merendahkan. Misalnya seperti "Masa gitu doang kamu enggak bisa sih? Anak kecil aja bisa kali!" atau "Kamu tuh enggak pantas pakai baju sebagus itu" dan lain sebagainya. Apalagi jika pasangan sudah memanggilmu dengan kata yang tidak senonoh, maka artinya dia tidak menganggapmu sejajar dalam hubungan kalian.

Pasanganmu Super Kompetitif

Hubungan yang sehat bisa terjadi saat pasangan saling mendukung satu sama lain dan bahagia bersama.

Namun ketika salah satu atau kedua belah pihak saling menganggap yang lain sebagai saingan, maka sudah dapat dipastikan mereka terjebak dalam toxic relationship.

Sederhananya, pasanganmu tidak akan merasa senang dan menunjukkan sikap iri atas pencapaian yang telah kamu raih.

Menurut seorang psikolog dari Amerika Serikat yang bernama Gregory Kushnick, perkembangan diri dan keinginan pribadi untuk belajar sering dijadikan sebagai objek kecemburuan oleh pasangan karena dianggap sebagai ancaman.

Hal ini disebabkan karena mereka tidak mau memiliki pasangan yang lebih baik darinya.

Tidak Merasa Bahagia

Dalam sebuah hubungan, suka dan duka memang selalu ada.

Tidak ada ceritanya pasangan yang selalu bahagia tanpa berkonflik atau mengalami masalah apapun.

Namun jika kamu telah merasa tidak pernah bahagia saat menjalin hubungan dengan pasangan, sudah jelas kalian terjebak dalam toxic relationship.

Sudah sewajarnya kamu berhubungan dengan orang yang bisa membuatmu bahagia, merasa diperhatikan dan didukung serta bisa menghadapi kesulitan apapun bersama.

Sehingga jika kamu terus-menerus merasa sedih, stres, tertekan dan ketakutan, sebaiknya cari solusi yang terbaik untuk segera mengatasinya, entah meminta pasangan untuk lebih menghargaimu atau bahkan memutuskan hubungan.

Demikian delapan ciri dari toxic relationship yang telah tim Tribun Jatim rangkum untuk kalian.

Simak juga artikel ini untuk mengetahui tips ampuh menghadapi rekan kerja yang toxic.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita terkait arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved