Berita Madiun
Cara Digitalisasi Bawa UMKM Tas Kain Goni 'Charu Dhatri' Kini Mejeng di Planogram G20 Bali
Inilah kisah Charu Dhatri yang terpilih masuk dalam Planogram yang dipajang di arena G20 Bali.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Fatmalia Yulinda tak bisa menutupi perasaan bahagianya saat mendapatkan pesanan tas berbahan baku kain goni kreasinya bersama sang suami, Yusuf Ardianto.
Ponselnya berbunyi, tanda ada pelanggan yang memesan produk 'Charu Dhatri' melalui market place atau media sosial.
Begitu semangat ia membuka pemberitahuan tersebut, siapa tahu pesanan itu datang dari pelanggan yang sedang berkunjung ke arena G20 Bali.
Sejak Agustus lalu, Charu Dhatri terpilih untuk masuk dalam Planogram yang dipajang di arena G20 Bali.
Warga Jalan Semangka, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun tersebut langsung menggarap pesanan yang masuk sesuai dengan desain permintaan pelanggan.
Ia sudah menyiapkan bahan baku kain goni jauh-jauh hari sehingga ia bisa langsung menggarap pesanan yang masuk bersama sang suami, dan seorang karyawannya.
Baca juga: Hadang Ribuan Pendekar Masuk Madiun, Polres Lamongan Sekat 4 Titik Perbatasan, Daerah Mana Saja?
"Kalau bahan bakunya tidak disiapkan terlebih dahulu khawatir tidak cepat kering, karena sekarang kan musim hujan," kata Fatmalia, Rabu (19/10/2022).
Fatmalia memang menggunakan karung goni bekas yang tidak terpakai dan menumpuk di pasar.
Setelah membeli dari pedagang di Pasar Besar Madiun, ia harus mencuci terlebih dahulu karung goni tersebut sebelum ia sulap menjadi tas, dompet, hingga sandal.
Butuh waktu dua sampai tiga hari untuk memenuhi pesanan pelanggan tergantung desain dan tingkat kesulitannya.
"Setelah jadi ya saya kirim sesuai alamat pemesan," lanjutnya.
Ibu dua anak ini bersyukur, dengan kemajuan teknologi digital ia tidak harus terbang ke Bali meninggalkan sejenak anak-anaknya untuk menjual produk usahanya di acara tingkat internasional sekalipun.
Sebagai gantinya, ia cukup memantau ponselnya untuk melihat media sosial dan grup yang dibuat oleh panitia G20.
"Dari panitia juga menyediakan coaching dan konseling marketing. Lalu pihak tim pemasaran memantau ada dampaknya atau tidak, termasuk adakah pesanan dari G20," ucapnya.
Baca juga: Pembagian Lapak Pasar Dungus Darurat Madiun Sesuai Urutan di Pasar Lama, Kios Makanan Paling Depan