Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Talud di Desa Gedog Blitar Longsor, Warga Sekitar Dibuat Was-was: Tak Bisa Tidur saat Hujan Deras

Peristiwa talud longsor di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar membuat Uripah (57), menjadi was-was saat terjadi hujan deras. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI
Petugas BPBD Kota Blitar kembali mengecek lokasi bangunan talud longsor di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (19/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Peristiwa bangunan talud longsor di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar membuat Uripah (57), menjadi was-was saat terjadi hujan deras. 

Uripah yang tinggal di seberang bangunan talud longsor mengaku tidak bisa tidur saat hujan deras mengguyur lokasi. 

Ia khawatir terjadi longsor susulan yang mengancam bangunan rumah miliknya yang berada di sebarang bangunan talud longsor

Apalagi, Uripah melihat sendiri ketika terjadi bangunan talud longsor di dekat rumahnya pada Selasa (18/10/2022). 

"Setelah bangunan talud di sebrang rumah longsor, saya jadi was-was. Saya tidak bisa tidur saat terjadi hujan deras. Saya khawatir ada longsor susulan yang mengenai rumah saya," kata Uripah, Rabu (19/10/2022). 

Posisi bangunan rumah Uripah hanya berjarak satu meter dari bangunan talud. Sejak bangunan talud di seberang rumahnya longsor, terjadi penyempitan aliran sungai di lokasi karena tertutup material bangunan talud longsor

Akibatnya, arus sungai semakin deras dan menggerus bangunan talud di bawah rumahnya. 

Baca juga: Talud Akses Puncak B29 Lumajang Ambrol, Separuh Bahu Jalan Hilang, Tak Bisa Dilalui Kendaraan Roda 4

"Bangunan talud di bawah rumah saya sekarang tergerus air sungai. Kalau terus-terusan tergerus juga rawan longsor," ujarnya. 

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki bangunan talud yang longsor agar aliran sungai kembali lebar. 

"Termasuk bangunan talud di bawah rumah saya juga perlu dicek, kalau ikut tergerus air sungai, berarti harus diperbaiki," katanya. 

Petugas URC BPBD Kota Blitar, Ahmad Mansuri mengatakan bangunan talud yang longsor sepanjang 15 meter dengan ketinggian sekitar tujuh meter. 

Sekarang, BPBD sedang melakukan asesmen terhadap bangunan talud longsor untuk dilaporkan ke pimpinan. 

"Karena ini di wilayah sungai, penanganannya akan dilakukan DPUPR. Kami akan koordinasi dengan DPUPR," katanya. 

Dikatakannya, bangunan talud longsor memang berdampak pada penyempitan aliran sungai di lokasi. 

Penyempitan  itu membuat arus sungai bertambah deras dan berpotensi menggerus bangunan talud di seberang bangunan talud yang longsor.

Sebelumnya, bangunan talud di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, longsor setelah diguyur hujan, Selasa (18/10/2022). 

Kondisi talud longsor mengancam satu bangunan rumah warga yang berada di atasnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved