Dinas Siap Beri Sanksi Pelaksana Proyek Jalan Depan Pasar Bangil Pasuruan jika Ada Keterlambatan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan siap memberi tindakan tegas bagi pelaksana pengerjaan proyek jalan di depan Pasar Bangil, Pasuruan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Bina Marga dan Bina Konstruksi, Cahyo Fajar mengaku siap memberi sanksi tegas saat terjadi keterlambatan.

"Kontraknya sampai akhir Oktober ini. Kalau memang ada keterlambatan, kami akan beri sanksi berupa denda berjalan," kata Cahyo Fajar saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).

Dia mengatakan, jika sampai waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai, maka pihaknya siap memutuskan kontrak.

"Kami juga akan blacklist kontraktor yang bersangkutan dan kami kirimkan ke LPSE seluruh Indonesia. Tapi kami tidak ingin seperti itu," lanjut dia.

Cahyo Fajar menyampaikan, dalam proses pembangunan, memang terkadang tidak selalu sesuai dengan rencana. Pasti ada kendala yang tidak terduga.

"Memang ada keterlambatan, rekanan juga sudah kami panggil beberapa kali karena pada saat mendekati akhir proyek, pelaksana ada kendala," tambahnya.

Namun, ia memastikan, dari hasil pemanggilan, pelaksana akan tetap melanjutkan pembangunan dengan segala konsekuensi.

"Yang perlu dipastikan, tidak ada iktikad jelek dari pelaksana. Memang mereka ada kendala internal terkait supplier bahan baku cor, tapi secara tegas akan melanjutkan," jelasnya.

Menurut dia, informasi terakhir, pelaksana proyek akan mulai melanjutkan pengerjaan pada Jumat besok. Pelaksana memastikan bahan baku sudah siap.

"Kalau progres pengerjaan sudah 68 persen. Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu agar tidak terlambat dan membuat pedagang rugi," tambahnya.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Lambatnya Pengerjaan Jalan di Depan Pasar Bangil Pasuruan: Tidak Ada Aktivitas

Seperti yang diberitakan sebelumnya, masyarakat mengeluhkan pembangunan jalan di depan Pasar Bangil, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Pasalnya, mereka menganggap, pembangunan jalan tersebut berjalan lambat, sehingga berdampak negatif bagi masyarakat.

Ketua Barikade Gus Dur, Muslimin mengatakan, pekerjaan pembangunan yang dinilai lama, tidak baik bagi masyarakat, utamanya pedagang.