Berita Surabaya
Desak Realisasikan Lapangan Futsal di Kampung Nelayan, Laila Mufidah: Bisa Redam Kenakalan Remaja
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera merealisasikan lapangan futsal di kampung nelayan
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq Nuraini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera merealisasikan fasilitas publik berupa lapangan futsal di kampung nelayan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya.
Selain sangat mendesak, fasilitas olah raga ini bisa meredam kenakalan remaja. Kerap kali, remaja kampung nelayan itu terlibat tawuran, terakhir bahkan sampai membawa korban jiwa.
"Semua pihak harus bersama-sama meredam gejala sosial kenakalan remaja di kampung nelayan ini. Salah satunya harus dibangunkan lapangan futsal, biar hobi remaja bisa tersalurkan," kata Laila Mufidah, Minggu (23/10/2022).
Laila kaget mendengar berita tawuran remaja di Jembatan Suroboyo. Karena itu, energi dan emosi mereka harus disalurkan dengan mengembangkan hobi dan olahraga.
Olahraga futsal tidak saja menambah jaringan teman, tapi juga menuntut sportivitas dan menumbuhkan solidaritas teman.
Apalagi di era gadget saat ini, remaja dan anak-anak di kampung nelayan sulit mengontrol atau membatasi diri dari kecanduan smartphone.
"Saya yakin dengan bermain futsal bisa meredam kenakalan remaja. Tawuran akan bisa dicegah karena kebersamaan tim," kata Laila.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mendesak agar Pemkot menyegerakan pembangunan fasilitas publik berupa lapangan futsal.
Apalagi saat berkunjung ke Kedung Cowek kemarin, Laila melihat ada aset Pemkot yang sudah tidak terpakai, yang sebelumnya merupakan gedung koperasi dan minimarket pihak swasta.
Bersama Ketua RT 3 Kedung Cowek, Hendik Tri Maryono dan Ketua LPMK Kedung Cowek Jamilan, Laila Mufidah menemui warga dan mendengarkan keluhan mereka.
Salah satunya adalah mendesaknya fasilitas lapangan futsal untuk remaja dan anak-anak di kampung nelayan tersebut.
Pengganti Taman Suroboyo
Warga kampung nelayan di Kedung Cowek juga merasa kehilangan fasilitas publik yang bebas digunakan anak-anak dan remaja.
Taman Suroboyo yang dulunya pusat bermain anak-anak dan main bola, kini fasilitas itu sudah tidak ada. Di Taman Suroboyo tidak lagi ada tempat main bola.
Laila Mufidah bersama RT dan LPMK setempat berharap gedung koperasi yang habis masa sewa bisa dimanfaatkan untuk fasilitas publik untuk lapangan futsal.
"Warga berharap ada pengganti Taman Suroboyo yang dulu bisa bebas untuk bermain bola. Salah satunya tempat ini untuk lapangan futsal," kata Hendik.
Disayangkan, aset Pemkot eks koperasi itu terbengkalai. Sementara fasilitas umum di daerah tersebut tak disediakan dengan maksimal. Seharusnya, di lahan tersebut bisa dibangun fasilitas yang bermanfaat untuk warga, semisal untuk futsal.
Warga Kedung Cowek, Bulak dan sekitarnya sebelumnya menjadikan Taman Suroboyo untuk arena bermain dan main bola bagi anak-anak dan remaja.
"Perwakilan RT, RW, dan LPMK sudah mengajukan pembangunan lapangan futsal ke Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surabaya (Dispora). Jawabannya, Dispora bisa membangun jika ada lahan. Sekarang sudah ada lahan, tapi tak kunjung dibangun," tandas Hendik.
Wakil Ketua DPRD Laila Mufidah berjanji akan mengawal agar tahun anggaran 2023 mendatang sudah memasukkan anggaran untuk pembangunan lapangan futsal di Kedung Cowek. Sebab, banyak pemuda berbakat sepak bola di kawasan itu dan kerap menjuarai pertandingan.