Berita Viral
Percakapan Mengerikan Rudolf Tobing dan AYR Sebelum Pembunuhan, Korban Rela Diikat: Kamu Kubu Mana?
Percakapan mengerikan itu terjadi sebelum Rudolf Tobing membunuh AYR di apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Di TKP, pelaku berbincang masalah podcast, lalu menyampaikan ke korban bahwa nanti promosinya itu seakan-akan ada korban penculikan. Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel ties dan disetujui korban," kata Panjiyoga.
"Pada saat kaki dan tangan korban terikat, pelaku langsung berbicara dengan korban bahwa sebenarnya pelaku membohongi korban," kata Panjiyoga.
Baca juga: Isi Surat Terakhir Icha Sebelum Tewas Dibunuh Rudolf Tobing, Rekan Beber Watak Pelaku
Dalam keadaan tangan dan kaki Icha terikat, kata Panjiyoga, Rudolf bertanya dengan ancaman apakah Icha memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.
"Pelaku menanyakan kepada korban, 'Kamu ada di kubu mana? Saya atau H?'. Dan dijawab korban di bagian kamu yakni pelaku," kata Panjiyoga, Sabtu (22/10/2022).
Rudolf lalu menagih komitmen dan keseriusan Icha dengan meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.
Rudolf kemudian mengirimkan sendiri uang dari rekening milik Icha ke rekening pribadinya melalui mobile banking.
"Pelaku bilang ke korban, 'Kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk bantu saya menghabisi H'," jelas Panjiyoga.
Baca juga: Jadi Incaran Rudolf Tobing, Sosok H Lolos dari Maut karena Susah Dihubungi, ARY Jadi Target
Saat itulah, kata Panjiyoga, pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta.
"Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.
Setelah itu Rudolf menanyakan kepada Icha, apakah akan melaporkannya ke polisi atau tidak.
Kepada Rudolf Icha berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Baca juga: Alasan Hotman Paris Jadi Pengacara Irjen Teddy Minahasa, Polisi Kaya Raya Diduga Pengedar Narkoba
Namun Rudolf tidak percaya dan justru mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan, pelaku tidak percaya. Akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," kata Panjiyoga.
Menurut Panjiyoga, Rudolf belajar cara membunuh tanpa bersuara dengan dicekik melalui internet.
Rudolf mempelajari hal itu selama tiga hari.