Berita Jatim
Surabaya Berdarah, Kuli Bangunan Bacok Temannya, Bermula dari Tersinggung: Banyak Omong
Seorang kuli bangunan asal Madiun, berinisial AK (50) mengalami luka sobek pada dibagian wajah sebelah kiri, usai dibacok oleh temannya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Seorang kuli bangunan asal Madiun, berinisial AK (50) mengalami luka sobek pada dibagian wajah sebelah kiri, usai dibacok oleh teman sesama pekerja berinisial IM (30), Minggu (23/10/2022) malam.
Insiden menegangkan tersebut terjadi di mess tempat mereka tinggal, beralamat Jalan Manukan Krido 3 Blok 5 C No 10, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya.
Menurut pemilik rumah yang mempekerjakan para kuli bangunan, Siti Zulaicha (68), insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat itu dirinya sedang berada di dalam rumah, untuk menunaikan ibadah Salat Isya, mengaji, dan kemudian berlanjut makan malam.
Namun, tak berselang lama, seorang tukang yang bekerja merenovasi rumahnya, tiba-tiba berlarian masuk ke dalam teras rumah untuk bersembunyi di balik pintu pagar teralis besi rumahnya.
Kemudian, setelah memastikan keadaan di luar terpantau aman. Pekerja bangunan tersebut, lantas menghampiri dirinya dengan raut wajah penuh kepanikan, lalu mulai menceritakan insiden menegangkan yang baru saja disaksikannya.
Zulaicha mengungkapkan, tukang bangunan itu melapor kepadanya, bahwa IM dan AK terlibat cekcok hingga berujung pembacokan, di dalam mess tempat kelima orang kuli bangunan tinggal.
Baca juga: Dipicu Dendam, Pemuda 19 Tahun Bacok Santri di Situbondo, Tertangkap saat Sembunyi di Rumah Teman
IM membacok AK menggunakan sebilah pisau yang semula terselip diikat pinggang sisi kanan tubuhnya.
Akibat, insiden tersebut, lanjut Zulaicha, AK mengalami luka sobek pada pergelangan tangan kiri, dan wajah area pipi sisi kiri.
"Saya ngaji dan makan, belum selesai makan. Temannya ke sini, temanku dibacok bu. Imam yang bacok, yang dibacok Pak Kahfi," ujarnya saat ditemui awak media di kediamannya, yang berada di seberang mess kuli bangunan tersebut.
Setahu nenek enam cucu itu, setelah melakukan pembacokan tersebut, IM terdengar menyalakan mesin motornya, kemudian menggeber kencang motornya itu ke arah ujung gang, lalu kabur.
"Nah itu, saat ada cekcok itu, salah satu temannya itu lari ke rumah saya. Dia dengar suara motor Imam. Setelah bacok Imam pergi," ungkapnya.
Sedangkan korban AK berupaya menutupi luka sobek pada wajahnya menggunakan kain seprai, sembari menunggu petugas medis dari Command Center 112 tiba di lokasi kejadian, memberikan penanganan medis.
Zulaicha menambahkan, korban AK sempat dibawa ke RS Muji Rahayu Surabaya. Namun, karena adanya pertimbangan penanganan medis lebih mendesak, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.