Pemprov Jatim
Berkunjung ke Aceh, Gubernur Khofifah Silaturahmi dengan Masyarakat Kelahiran Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim yang tinggal di provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim yang tinggal di provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Khofifah mengajak warga kelahiran Jatim yang tinggal di Aceh untuk saling memanfaatkan potensi untuk menguatkan perdagangan antar daerah.
"Silaturahmi ini kami harapkan akan menjadi penguat misi dagang Jatim dengan Nangroe Aceh Darussalam. Karena mereka ini rata-rata juga jadi pelaku usaha," tutur Gubernur Khofifah, Senin (25/10/2022).
Ditegaskannya pertemuan antar pelaku usaha menurutnya merupakan proses penting. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan maka potensi pasar yang besar di Indonesia ini bisa dikuasai oleh komoditas impor dari negara lain.
Terlebih dengan adanya perkembangan teknologi digital yang memungkinkan belanja produk luar negeri menjadi sangat mudah dan cepat.
Tidak sampai di situ, di kesempatan ini, orang nomor satu di Jatim ini juga berpesan agar para pelaku usaha utamanya yang berasal dari Jawa Timur atau warga Jatim yang menetap di Aceh untuk bisa memahami digitalisasi sistem saat ini.
"Jadi digitalisisasi ini harus kita manfaatkan peluangnya. Karena perdagangan secara digital ini memungkinkan kita untuk bisa melanjutkan transaksi yang mungkin besok saat Misi Dagang belum tuntas maka dilanjutkan transaksi secara digital," pungkasnya.
Karena silaturahmi ini juga bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w yaitu bulan Rabiul Awal Tahun Hijriyah, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh pelaku usaha untuk menjadikan Nabi Muhammad s.a.w sebagai referensi dalam berdagang.
Sebab sepanjang Nabi Muhammad hidup dengan usia 63 tahun, selama 27 tahun usia Rosulullah dijalani dengan berdagang. Tentu banyak hal yang bisa diteladani dari Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan perdagangan.
"Ini akan menjadi referensi penting bagi kita semua terutama yang hadir dalam misi dagang. Maka untuk panjenengan semua yang berdagang, semangat, karena Rasulullah juga bertahun-tahun menjalankan usaha melalui berdagang," tandasnya.
Selain itu ia mengajak agar masyarakat untuk melakukan dakwah dan menyemai kebaikan untuk kemaslahatan bersama. Yang memang memiliki kemampuan kekuatan dakwah bil Mal tolong dikuatkan dakwah dengan harta benda, dakwah dengan membangun kemandirian ekonomi.
“Yang punya kemampuan dakwah bil haal, maksimalkan ada proses-proses layanan-layanan sosial kita maksimalkan. Kemudian yang lain yang punya kemampuan menjawab bisa melakukan dakwah bil Iisan lakukan dakwah bil lisan. Untuk.sektor ekonomi dan UMKM mari kita kuatkan dengan digital eko sistem," ajaknya