Berita Lumajang
BPBD Ingatkan Tiga Potensi Bencana di Lumajang, Ada Aktivitas Gunung Semeru hingga Tsunami
Kabupaten Lumajang terdapat gunung, perbukitan, dan laut selatan. Geografis seperti ini menjadikan Lumajang termasuk wilayah yang rawan terjadi bencan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kabupaten Lumajang terdapat gunung, perbukitan, dan laut selatan. Geografis seperti ini menjadikan Lumajang termasuk wilayah yang rawan terjadi bencana.
Beberapa hari lalu, longsor dan banjir sudah melanda di kawasan perbukitan seperti di Kecamatan Tempursari dan Senduro.
Patria Dwi Hastiadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, ada tiga ancaman bencana yang harus diwaspadai.
Pertama masyarakat harus selalu mewaspadai aktivitas Gunung Semeru. Sebab, saat ini status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih siaga level III.
Itu artinya hingga kini puncak Gunung Semeru masih terus mengeluarkan lava.
Nah, saat musim penghujan ini, jika kawasan puncak diguyur hujan lebat material gunung api itu rawan turun ke sungai. Hal ini bisa memicu banjir lahar dingin atau banjir lahar panas.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Petani Tembakau di Lumajang Risau: Kalau Mendung Buru-buru Ambil Jemuran Tembakau
"Makannya, untuk masyarakat yang sering beraktivitas di sungai, jika puncak Gunung Semeru sudah terlihat gelap, sebaiknya segera menjauh dari sungai," katanya.
Kedua sesuai rilis BMKG, Lumajang di masa musim penghujan rawan dilanda bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
Kemudian yang ketiga 5 kecamatan di wilayah pesisir potensi terjadi tsunami. Di antaranya Tempursari, Pasirian,Kunir, Tempeh dan Yosowilangun.
"Tentu kami tidak menginginkan semua itu terjadi, tapi apapun bentuknya harus diantisipasi," kata Patria.
Terkait tsunami, sore tadi (25/10), kata Patria, tim BPBD sudah mulai bergerak mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Salah satu wilayah yang sudah diberi pembekalan kiat-kiat menghadapi bencana Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.
Harapannya, masyarakat bisa lebih sadar menghadapi risiko bencana. Dengan ikhtiyar ini diharapkan, bila ada bencana tidak ada korban jiwa.
"Di desa-desa pesisir kan sudah terbentuk desa tangguh bencana (Destana). Tadi kedatangan kami untuk mengingatkan lagi, supaya warga selalu waspada," pungkasnya