Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Cuaca Ekstrem, Petani Tembakau di Lumajang Risau: Kalau Mendung Buru-buru Ambil Jemuran Tembakau

Intensitas hujan di Kabupaten Lumajang beberapa hari terakhir cukup tinggi. Dampaknya sangat begitu masif.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Tony Hermawan
Petani sambat cuaca ekstrem membuat daun tembakau rajangan sulit dikeringkan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Intensitas hujan di Kabupaten Lumajang beberapa hari terakhir cukup tinggi dan dampaknya sangat begitu masif.

Tak hanya kawasan pegunungan saja yang terdampak. Pasalnya, para petani tembakau rupanya juga terimbas.

Hujan deras yang mengguyur setiap hari membuat petani kesulitan mengeringkan tembakau. Udara lembab bisa mengakibatkan tembakau berwarna hitam dan berbau menyengat. 

Sugito, salah seorang petani tembakau di Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun mengatakan, anomali cuaca tahun ini membuatnya resah. Sebab, jika tembakau terus-terusan terkena hujan membuat rusak.

Mutu seperti ini membuat harga jual tembakau anjlok. Bahkan, sangat memungkinkan tembakau tidak bisa dijual.

Baca juga: Harga Tembakau di Tulungagung Turun, Banyak Peralihan Lahan Gara-gara Serangan Tikus

"Makannya, kalau sudah mendung selalu buru-buru mengamankan jemuran tembakau," kata Sugito.

Sementara, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengakui dampak cuaca ekstrem belakangan ini, membuat hasil tembakau banyak rusak.

Tembakau rajangan warna hitam hanya dihargai 25 - 30 ribu per kilogram. Harga segitu, tak bisa menutup biaya petani ketika tembakau masih proses .menanam.

"Pertaruhannya tembakau itu pada hari pertama dikeringkan. Kalau hari pertama
sudah mendung, ya kualitasnya kurang bagus," pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved