Berita Lumajang
Dilarang Jual Obat Sirup, Banyak Apotek di Lumajang Kena Komplain Emak-emak Ngeyel
Dilarang jual obat sirup, banyak apotek di Lumajang kena komplain emak-emak ngeyel. Keluhkan anak-anak tak mau obat pahit.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sebagai langkah antisipasi penyakit gagal ginjal akut, pemerintah telah melarang dokter maupun apoteker memberikan obat sirup untuk anak-anak yang tengah sakit.
Sebagai alternatif, bisa menggunakan kompres dan obat puyer.
Akan tetapi, rupanya larangan ini memicu masalah baru.
Di Kabupaten Lumajang, banyak apotek yang mendapat komplain konsumen.
Banyak ibu-ibu yang mengaku kebingungan memberi obat jika buah hatinya mengalami demam.
Rata-rata keluhannya obat puyer kerap dilepeh oleh anak-anak, karena rasanya pahit.
Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Lumajang, dr Rina Dwi Astuti mengakui masalah ini.
Apotek sudah tidak menjual obat-obat sirup yang dilarang beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sedangkan, para orang tua tetap bersikukuh obat itu yang biasa dibeli saat anaknya demam.
"Kami ini serba dilema, dilarang menjual obat sirup, tapi para orang tua banyak yang ngeyel. Akhirnya, apoteker yang kena sasaran konsumen," kata dr Rina, Selasa (25/10/2022).
Untuk itu, Rina menganjurkan masyarakat untuk tidak panik saat menghadapi kondisi anak yang sedang sakit demam tinggi.
Menurutnya, alangkah lebih baik jika orang tua langsung membawa anaknya ke dokter maupun puskesmas terdekat untuk diberikan penanganan yang tepat.
Baca juga: Antisipasi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dinkes dan Polres Kediri Gelar Sidak Obat Sirup
Sebab, kasus gagal ginjal akut yang belakangan terjadi cukup mengkhawatirkan.
Di Jawa Timur, jumlah kasus gagal ginjal akut sudah mencapai 30 orang.