Berita Sidoarjo
Pulihkan Trauma, Anak-anak Korban Puting Beliung di Sidoarjo Diajak Bermain
Sejumlah perempuan yang tergabung dalam TP PKK Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke lokasi bencana puting beliung di Buduran, Sidoarjo, Rabu (26/10/2022).
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sejumlah perempuan yang tergabung dalam TP PKK Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke lokasi bencana puting beliung di Buduran, Sidoarjo, Rabu (26/10/2022).
Dalam kunjungannya, ibu-ibu PKK itu sempat memberikan bantuan kepada para korban atau warga yang rumahnya rusak akibat tersapu angina kencang tiga hari lalu.
Sekitar 600 rumah rusak akibat terjangan angin. Tidak sedikit warga yang memilih mengungsi karena rumahnya sudah tidak bisa ditempati. Seperti mengungsi di mushola wakaf As-Sakib. Ditempat itu juga terdapat anak-anak.
Mushola ini menjadi lokasi pertama yang dikunjungi ibu-ibu PKK yang dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Sidoarjo Sa’adah Muhdlor.
Di sana, mereka membagikan jajan dan alat tulis kepada anak-anak korban bencana angin puting beliung.
Baca juga: Sidoarjo Diamuk Puting Beliung, Puluhan Pohon Tumbang hingga Rumah Warga Rusak Tersapu Angin Kencang
Selain itu, dalam kunjungan ini para ibu tersebut juga membantu memberikan pemulihkan kondisi psikologi anak-anak yang rumahnya jadi korban bencana.
Anak-anak diajaknya bermain untuk dapat melupakan musibah yang dialaminya.
Ning Sasha, panggilan Sa’adah Muhdlor, mengatakan kedatangannya bersama para ibu PKK itu sengaja untuk menghibur anak-anak korban bencana.
Menurutnya memulihkan psikis anak-anak agar tidak trauma juga menjadi hal penting untuk dilakukan.
Selain itu juga untuk mengetahui kebutuhan warga korban bencana yang belum terpenuhi. Seperti pampers dan sebagainya, yang kurang akan ia penuhi lewat PKK.
Dananya dihimpin dari donasi dari anggota PKK Sidoarjo.
“Dari donasi tersebut akan kita belanjakan barang kebutuhan yang belum tercover bantuan,” kata istri Bupati Muhdlor tersebut.
Dalam kesempatan itu Ning Sasha juga memuji posko dapur umum yang didirikan Pemkab Sidoarjo.
Saat datang posko tersebut melihat kesigapan dan ketanggapan para relawan untuk memenuhi kebutuhan makanan para korban.
Posko dapur umum tersebut setiap harinya menyediakan 3 ribu bungkus makanan.
Nasi bungkus itu dibagikan tiga kali untuk makan pagi, siang dan malam. Seribu bungkus setiap kali pembagian dengan menu makanan yang berbeda