Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Halloween Itaewon

Tragis Korban di Itaewon Sulit Dikenali karena Tewas Pakai Kostum Halloween, 100.000 Orang Berkumpul

Ratusan ribu orang yang datang memakai kostum Halloween tak tahu akan terjadi tragedi ini di Itaewon.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Jung Yeon-je / AFP
Potret jenazah korban Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan. Banyak yang sulit dikenali karena pakai kostum. 

TRIBUNJATIM.COM - Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan begitu memilukan.

Ratusan ribu orang yang datang memakai kostum Halloween tak tahu akan terjadi tragedi ini.

Seratus lebih orang akibatnya meninggal dunia dalam balutan kostum mereka .

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, para pejabat darurat Korea Selatan pada Minggu (30/10/2022) pukul 06.30 waktu Seoul, mengatakan sulit untuk mengidentifikasi jenazah korban tragedi Halloween Itaewon karena banyak yang memakai kostum Halloween.

Selain itu, banyak korban yang tak membawa kartu identitas.

Saat konferensi pers, mereka mengatakan sedikitnya 149 orang tewas karena berdesak-desakan di sebuah distrik Itaewon di Seoul dalam sebuah perayaan Halloween yang dihadiri banyak anak muda. Tapi hingga siang ini, jumlahnya bertambah menjadi 151 orang tewas.

Dari jumlah itu, sejumlah di antaranya warga negara asing, tapi tak segera dijelaskan darimana mereka berasal.

Baca juga: Firasat Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon, sempat Tak Bisa Keluar, Saling Dorong Mengerikan

Sementara, informasi terbaru dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengungkap, jumlah korban tragedi Halloween Korea telah naik menjadi 151 orang dengan 19 di antaranya warga asing.

Para pejabat mengatakan, kebanyakan korban adalah perempuan muda, termasuk korban terluka.

Mayat para korban, diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan selimut di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat.
Mayat para korban, diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan selimut di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. (AFP/Yelim LEE)

Kawasan Itaewon di Seoul tengah adalah pusat klub malam dan bar yang sering didatangi ekspatriat dan warga lokal.

Distrik itu sering dipadati oleh pengunjung yang merayakan Halloween.

Media lokal memperkirakan sekitar 100.000 orang berkumpul untuk merayakan Halloween.

Pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan, hingga kini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban dalam tragedi Halloween.

Baca juga: Penyebab Tragedi Halloween Itaewon Terkuak? Kesaksian Detik-detik Kejadian: Mereka Tak Bisa Bergerak

Pihak Kemenlu RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul hingga kini terus berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul masyarakat, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam insiden perayaan Halloween di Itaewon, Korsel,” ujar juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).

Selain dengan otoritas setempat, Teuku mengatakan, pihak KBRI Seoul berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit setempat kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.

KBRI Seoul juga telah membuka hotline bagi WNI terkait tragedi nahas ini.

Adapun nomor hotline yang dapat dihubungi yakni +82 1053942546.

Baca juga: Bintang Spurs Son Heung-min Terpukul dengan Tragedi Halloween Itaewon: Saya Bersama Kalian di Korea

Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat.

Puluhan bar dan restorannya pada Sabtu (29/10/2022) dihias untuk Halloween setelah finansialnya mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.

Para saksi mata menggambarkan detik-detik Tragedi Halloween Itaewon, ketika orang-orang berebut untuk keluar dari kerumunan yang terhimpit satu sama lain.

Baca juga: Akhirnya Hotman Paris Bantu Nikita Mirzani? Minta Semua Pakar Hukum Jelaskan Pasal: Jawab ke Publik

Paramedis kewalahan oleh jumlah korban dan meminta orang-orang yang sedang melintas untuk memberi pertolongan pertama.

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya awalnya tidak bisa keluar juga," kata saksi bernama Jeon Ga-eul (30) kepada AFP.

"Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi."

Baca juga: Gadis Menjerit Minta Tolong Setelah Dinodai dan Dibuang, Warga Sibuk Merekamnya yang Berlumur Darah

Jumlah Korban Bertambah

Disisi lain, dikutip dari Kompas.com, hingga Minggu (30/10/2022) siang, jumlah korban tewas Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang .

Dilansir dari Aljazeera, sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak muda berusia 20-an tahun.

Pesta Halloween Itaewon berubah mencekam setelah kerumuman besar memadati jalan sempit di kawasan kehidupan malam ibu kota Korea Selatan, Seoul, tersebut.

Menurut pejabat setempat, 82 lainnya terluka dan 19 di antaranya mengalami luka serius, dalam kerumunan massa yang terjadi di distrik hiburan Itaewon.

Korban tewas masih bisa bertambah Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat, ketika sejumlah besar orang membanjiri sebuah gang sempit di dekat Hotel Hamilton, begitu dilaporkan kantor berita Yonhap, mengutip para saksi.

"Jumlah korban yang tinggi adalah akibat dari banyak orang yang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom.

Ia menambahkan, jumlah korban tewas bisa bertambah. Sembilan belas warga negara asing juga termasuk dalam 151 orang yang tewas. Mereka berasal dari Iran, Uzbekistan, China, dan Norwegia.

Kesaksian tragedi Halloween Itaewon Saksi mata menggambarkan detik-detik insiden. Polisi yang bertugas di acara Halloween mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.

Salah satu saksi bernama Moon Ju-young (21) mengatakan, ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden pesta Halloween Itaewon. "Setidaknya 10 kali lebih ramai dari biasanya," katanya.

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa puluhan orang diberikan resusitasi jantung paru (RJP) di jalan-jalan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.

Tragedi Halloween Itaewon terjadi ketika digelar acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah Korsel mencabut pembatasan Covid-19 dan social distancing.

Banyak pengunjung pesta Halloween di Korea tersebut yang mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Rekaman di media sosial menunjukkan beberapa orang, baik petugas penyelamat dan warga setempat, secara bersamaan melakukan RJP pada orang-orang yang tergeletak berserakan di jalan.

Video menunjukkan puluhan orang ditutupi dengan lembaran plastik biru di pinggir jalan.

Sementara itu, SM Entertainment membatalkan perayaan tahunan Halloween setelah tragedi di Itaewon.

Awalnya, SM Entertainment berencana untuk streaming karpet merah lewat acara “SMTOWN WONDERLAND” secara virtual untuk pertama kalinya tahun ini.

Tapi akhirnya baik live stream maupun pesta Halloween-nya ditiadakan karena insiden Itaewon. 

"Ini SM Entertainment. Kami menginformasikan bahwa siaran langsung karpet merah SMTOWN WONDERLAND 2022, yang dijadwalkan akan disiarkan langsung hari ini secara gratis untuk KWANGYA CLUB ACE di platform global Beyond LIVE telah dibatalkan," tulis SM dalam pernyataan resminya dilansir dari Soompi, Minggu (30/10/2022).

"Karena acara SMTOWN WONDERLAND 2022 telah dibatalkan, red carpet juga tidak akan ditayangkan secara live streaming," lanjutnya.

Keputusan itu diambil untuk memberi rasa hormat dan ungkapan dukacita atas tragedi Itaewon.

Berita tragedi Halloween Itaewon lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved