Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Momen Hari Sumpah Pemuda, Puluhan Wanita Bersanggul Meriahkan Kya Kya Surabaya, Gelar Parade Busana

Para perempuan pegiat budaya yang tergabung dalam Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Surabaya memiliki cara unik untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Para perempuan pegiat budaya yang tergabung dalam Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Surabaya memiliki cara unik untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Menggunakan pakaian kebaya dengan sanggul, mereka menggelar acara di Jalan Kembang Jepun, Sabtu malam (29/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Para perempuan pegiat budaya yang tergabung dalam Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Surabaya memiliki cara unik untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Menggunakan pakaian kebaya dengan sanggul, mereka menggelar acara di Jalan Kembang Jepun, Sabtu malam (29/10/2022).

"Ini sebagai bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda yang kami kemas juga dalam kampanye pelestarian budaya," kata Sekretaris WBI Surabaya Raya Diyah Lensana, saat dikonfirmasi seusai acara.

Berlangsung saat acara Kya Kya Reborn, acara ini diawali dengan Tarian Gandrung Banyuwangi hingga pembacaan teks Sumpah Pemuda.

Semakin menarik ketika tiga petugas membacakan puisi berjudul Janji Kawula Muda dalam tiga bahasa: Indonesia, Jawa, dan Mandarin. Hingga tiba di acara puncaknya, puluhan wanita bersanggul melakukan peragaan busana.

"Ada sekitar 45 anggota kami yang mengenakan busana kebaya lengkap dengan sanggul. Kami sambil mengenalkan motif batik kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Resmikan Kya-kya Reborn, Wali Kota Eri Cahyadi: Bukti Surabaya Konsisten Jaga Tradisi Toleransi

Tak berhenti di situ, para wanita dari berbagai kelompok usia ini lantas menggelar flash mob dengan Goyang Maumere. Sontak, acara ini pun memantik antusiasme ratusan pengunjung untuk ikut bergoyang.

Diyah menambahkan, sanggul sebagai identitas budaya nasional selaiknya terus dijaga. Hal ini berseiring dengan pelestarian budaya asli Indonesia lainnya.

"Kami ingin melakukan kampanye pelestarian budaya, khususnya sanggul dan budaya, sambil menggelorakan semangat persatuan. Bagaimana pun budaya kita, di Indonesia maupun du Surabaya ini, kita menjadi satu," katanya.

Selain WBI, acara ini digelar atas kerjasama Pemkot Surabaya dengan Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur.

Menurut Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Harjono, Kya Kya selain sebagai pusat kuliner khas Pecinan di Surabaya, juga sebagai wujud akulturasi budaya.

Baca juga: Sejumlah Kepala Daerah Peragakan Busana di Karnaval Nang Tunjungan, Wali Kota Surabaya: Luar Biasa

"Acara ini kami persembahkan untuk warga Surabaya, khususnya pengunjung Kya Kya. Penampilan utamanya adalah dari teman WBI," kata Tjahjono dikonfirmasi terpisah.

"Kami berharap kebudayaan ini bisa terus dikembangkan. Saat ini sangat jarang menemui Wanita Bersanggul. Ini sebagai bentuk apresiasi dengan memberikan wadah," katanya.

Apkrindo juga berkoordinasi dengan Wisata Kampung Pecinan (WKP) menyukseskan acara ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved