Kanker Paru-paru, 7 Hal Penting yang Wajib Anda Ketahui
Konsultan senior dari Parkway Cancer Centre, Singapore dr Chin Tan Min menjelaskan tujuh hal yang perlu diketahui tentang kanker paru-paru.
Penulis: IJS | Editor: APS
TRIBUNJATIM.COM - Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia.
Data kependudukan semester II-2021 tanggal 30 Desember 2022 Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, jumlah penduduk Indonesia adalah 273.879.750 jiwa.
Sayangnya, penduduk Indonesia rentan terhadap risiko penyakit kanker paru-paru. Berdasarkan data tahun 2020, kanker paru-paru merupakan penyakit paling mematikan nomor satu di Indonesia. Ditinjau dari jenisnya, kasus kematian akibat kanker paru sebanyak 30.843 orang atau 9,6 persen.
Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 orang pada 2020. Seperti kebanyakan kanker lainnya, kanker paru tidak berkembang dalam semalam.
Terkait dengan hal tersebut, Dokter Onkologi Medis dari Parkway Cancer Center, Singapore Konsultan Senior Spesialis Kanker Paru-paru Dr Chin Tan Min berbagi lebih banyak tentang seluk beluk kanker paru dan pengobatannya dengan menjawab beberapa pertanyaan terkait kanker paru-paru.
Menjawab berbagai pertanyaan umum mengenai kanker paru-paru, berikut tujuh hal yang perlu diketahui dan diperhatikan mengenai kanker paru-paru.

1. Apa itu kanker paru-paru
Dr Chin mengatakan, kanker paru merupakan penyebab kematian akibat kanker urutan pertama di Indonesia. Banyak penyebab yang memicu terjadinya kanker paru-paru.
Bahkan, merokok merupakan risiko terbesar untuk terkena kanker paru.
2. Penyebab munculnya kanker paru-paru
Sebab, perokok aktif memiliki kemungkinan 15 hingga 30 persen lebih besar terkena kanker paru dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Semakin dini seseorang mulai merokok dalam hidupnya, semakin banyak jumlah tahun ia merokok. Kondisi ini memunculkan risiko besar seseorang mengidap kanker paru-paru.
Perokok yang berhenti merokok telah mengurangi kemungkinan untuk terkena kanker paru dan semakin lama seseorang telah berhenti merokok, maka semakin rendah pula kemungkinan untuk terkena kanker paru-paru.
Namun, penting untuk diingat meskipun tidak merokok, Anda masih tetap dapat terkena kanker paru-paru.
Adapun faktor-faktor risiko lainnya, yakni menghirup asap rokok orang lain, paparan terhadap bahan kimia tertentu, seperti asbes dan karsinogen hingga riwayat kanker paru dalam keluarga.
3. Jenis kanker paru-paru
Terkait jenis kanker paru-paru, lanjut Dr Chin, ada dua jenis kanker paru yang umum, yaitu kanker paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC) dan kanker paru nonsel kecil atau non-small cell lung cancer (NSCLC).
SCLC lebih jarang dijumpai daripada NSCLC atau hanya terjadi pada sekitar 15 persen pasien kanker paru-paru. Hampir semua pasien yang menderita kanker paru sel kecil adalah perokok. Hal ini merupakan bentuk kanker paru-paru yang lebih agresif dan dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya.