Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kualitas Lembaran Uang Buatan Pabrik Upal Terbesar di Indonesia, Polisi: Lebih Keras

Sebanyak 11 orang tersangka pembuatan uang palsu (Upal) yang berpabrik di Bandung Barat, Jabar ternyata telah berhasil mencetak sekitar Rp 2 M

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Mesin cetak milik sindikat pembuat uang palsu terbesar di Indonesi 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Sebanyak 11 orang tersangka pembuatan uang palsu (Upal) yang berpabrik di Bandung Barat, Jabar ternyata telah berhasil mencetak sekitar dua miliar rupiah upal.

Parahnya, sejumlah Rp1,2 miliar upal tersebut telah berhasil diedarkan di masyarakat hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa, mulai dari Jabar, Jakarta, Jateng, hingga Jatim.

Sedangkan, sekitar Rp800 juta upal lainnya, berhasil digagalkan peredarannya oleh anggota Polres Kediri Polda Jatim saat menggerebek pabrik tempat mereka produksi di Jalan Cigugur Girang Kampung Cipanjak, Parongpong, Bandung Barat, Jabar, Senin (11/10/2022).

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan, produk upal buatan sindikat tersebut, bisa disebut tidak terlalu bagus, bahkan cenderung serampangan dalam proses pembuatannya.

Cukup dengan metode pendeteksi upal sederhana seperti yang telah diedukasikan oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia, melalui iklan layanan masyarakat, sejak bertahun-tahun lalu, menggunakan teknis 3-D; Dilihat, diraba dan diterawang. Upal buatan sindikat tersebut, mudah dikenali.

Apalagi, sindikat tersebut, ternyata diketahui hanya mencetak upal secara khusus bernominal lembaran uang Rp100 ribu.

Sehingga, masyarakat bisa mulai waspada tatkala bertransaksi menggunakan lembaran kertas berwarna merah khas uang Rp100 ribu. Pastikan, lembaran uang tersebut asli, dengan menggunakan teknik 3-D. Agar jangan sampai kecipratan getah miliaran upal yang terlanjur diedarkan oleh sindikat tersebut sejak awal tahun 2022.

Baca juga: Sindikat Pembuat Uang Palsu Diringkus Polda Jatim, Ada yang Pakai Kursi Roda: Keseleo Mas

Dari segi tekstur dan ketebalan lembaran saja. Lembaran upal buatan sindikat tersebut, disebut oleh Rizkika terbilang aneh. Saat dipegang, upal tersebut akan terasa begitu kaku dan permukaannya halus.

Tentu karakteristik tersebut, berbeda dengan ketebalan uang asli, yang kasar pada beberapa bagian, dan tidak terlalu kaku saat lembaran kertasnya digenggam.

"Tekstur dan ketebalan uangnya itu tegang. Iya lebih keras," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (4/11/2022).

Ternyata, bahan baku pembuatan upal yang dilakukan sindikat tersebut menggunakan beberapa jenis kertas, laiknya bahan baku percetakan buku atau majalah. Yakni menggunakan kertas roti dan kertas asturo.

"Pakai kertas biasa dia, kalau gak salah pakai kertas roti dia. Kayak asturo kayaknya," jelasnya.

Kemudian dari segi pewarnaan. Upal buatan sindikat tersebut, terbilang terlalu terang. Namun lembaran uang tersebut dapat dengan mudah dikenali sebagai upal saat diterawang pada bagian gambar air (watermark) bercorak wajah pahlawan nasional.

Rizkika menyebut, gambarnya tampak pudar. Tak sejelas uang asli. Dan itu menandakan bertapa terbatasnya teknologi dan perkakas alat yang digunakan oleh sindikat tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved