Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Terungkap, Tersangka Sindikat Pembuat Uang Palsu di Jatim Ternyata Belajar dari YouTube

Desainer uang palsu yang beroperasi di Jabar, selama 2 tahun, hingga dibongkar Polres Kediri dan Polda Jatim, ternyata belajar dari YouTube

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Mesin cetak milik sindikat pembuat uang palsu terbesar di Indonesi 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Desainer uang palsu yang beroperasi di Bandung Barat, Jabar, selama dua tahun, hingga dibongkar Polres Kediri dan Polda Jatim, ternyata belajar dari internet.

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan, ada dua orang tersangka yang bertugas membuat desain produk uang palsu, sebelum dicecak dalam jumlah miliaran rupiah.

Mereka berinisial R (37) warga Tasikmalaya, Jabar, dan W (41), warga Pekalongan, Jateng, yang ternyata memiliki latar belakang sebagai petani.

Kemampuan mengoperasikan perangkat lunak untuk mendesain uang palsu tersebut, diperoleh keduanya melalui video tutorial pembuatan uang palsu, yang banyak beredar di situs internet penayang video.

"Timnya 2 orang, si W dan R pendesain. Dia belajar dari platform media sosial, iya tutorial (Youtube). Si R, latar belakang orang biasa, SMA," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (4/11/2022).

Kendati demikian, akal bulus sindikat tersebut, ternyata mampu memproduksi sebanyak dua miliar rupiah upal, dan sekitarnya Rp1,2 miliar upal tersebut, sudah beredar luas di tengah masyarakat hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa, mulai Jabar, Jakarta, Jateng, hingga Jatim.

Rizkika mengatakan, produk upal buatan sindikat tersebut, bisa disebut tidak terlalu bagus, bahkan cenderung serampangan dalam proses pembuatannya.

Cukup dengan metode pendeteksi upal sederhana seperti yang telah diedukasikan oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia, melalui iklan layanan masyarakat, sejak bertahun-tahun lalu, menggunakan teknis 3-D; Dilihat, diraba dan diterawang. Upal buatan sindikat tersebut, mudah dikenali.

Baca juga: Sindikat Pembuat Uang Palsu Diringkus Polda Jatim, Ada yang Pakai Kursi Roda: Keseleo Mas

Apalagi, sindikat tersebut, ternyata diketahui hanya mencetak upal secara khusus bernominal lembaran uang Rp100 ribu.

Sehingga, masyarakat bisa mulai waspada tatkala bertransaksi menggunakan lembaran kertas berwarna merah khas uang Rp100 ribu. Pastikan, lembaran uang tersebut asli, dengan menggunakan teknik 3-D. Agar jangan sampai kecipratan getah miliaran upal yang terlanjur diedarkan oleh sindikat tersebut sejak awal tahun 2022.

Dari segi tekstur dan ketebalan lembaran saja. Lembaran upal buatan sindikat tersebut, disebut oleh Rizkika terbilang aneh. Saat dipegang, upal tersebut akan terasa begitu kaku dan permukaannya halus.

Tentu karakteristik tersebut, berbeda dengan ketebalan uang asli, yang kasar pada beberapa bagian, dan tidak terlalu kaku saat lembaran kertasnya digenggam.

Ternyata, bahan baku pembuatan upal yang dilakukan sindikat tersebut menggunakan beberapa jenis kertas, laiknya bahan baku percetakan buku atau majalah. Yakni menggunakan kertas roti dan kertas asturo.

"Tekstur dan ketebalan uangnya itu tegang. Iya lebih keras. Pakai kertas biasa dia, kalau gak salah pakai kertas roti dia. Kayak asturo kayaknya," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved